Jakarta (Metrobali.com) –

Dalam sepekan ini ada warta mengenai penularan COVID-19 pada jamaah umrah, penambahan kasus penularan SARS-CoV-2 varian Omicron, dan kasus kematian akibat infeksi Omicron.

Di samping itu ada warta mengenai rencana produksi obat COVID-19 di dalam negeri serta pelaksanaan vaksinasi penguat yang bisa disimak kembali dalam rangkuman berita berikut;

  • 87 anggota jamaah umrah positif COVID-19
    Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa 87 anggota jamaah umrah asal Indonesia yang berangkat ke Arab Saudi pada 8 Januari 2022 dikonfirmasi positif COVID-19.
  • Kasus infeksi Omicron bertambah jadi 882
    Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa kasus infeksi virus corona varian Omicron di Indonesia bertambah menjadi total 882 kasus hingga Kamis pagi. Pasien yang terinfeksi Omicron kebanyakan pelaku perjalanan dari luar negeri, sebagian besar warga yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi.Dua pasien yang terserang Omicron meninggal dunia
    Dua pasien yang dikonfirmasi terserang virus corona varian Omicron meninggal dunia. Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa itu merupakan kasus kematian akibat Omicron yang pertama di Indonesia.
  • Vaksinasi penguat tidak menyebabkan overdosis
    Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menegaskan bahwa pemberian tambahan dosis vaksin COVID-19 dalam pelaksanaan vaksinasi penguat tidak akan menyebabkan overdosis vaksin.
  • Obat COVID-19 segera diproduksi dalam negeri
    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito memperkirakan obat antivirus untuk mengatasi COVID-19, Molnupiravir, sudah bisa diproduksi di dalam negeri pada Mei atau Juni 2022. (Antara)