Denpasar (Metrobali.com)-

Perhatian Pemerintah Kota Denpasar terhadap penyandang cacat (Disabilitas) dan lansia yang getol memberikan bantuan, perhatian, dan ruang kreativitas mendapat apresiasi dari Menteri Sosial RI Salim Segaf Al Jufry. “Saya Apresiasi kinerja Pemkot Denpasar dibawah kepemimpinan yakni Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara beserta jajarannya yang telah rutin memberikan perhatian, bantuan, dan ruang kreatifitas kepada masyarakat penyandang disabilitas dan lansia,” ujar Mensos Salim Segaf Al Jjufri, Senin (7/10) saat mengunjungi penyandang disabilitas dan lansia di Kota Denpasar. Kunjungan Mensos kali ini disambut Wakil Walikota I GN Jaya Negara, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar Made Erwin Surya Dharma Sena, dan Plt. Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra.

Lebih lanjut Salim Segaf Al Jufry mengatakan kedatangannya kali ini di Kota Denpasar mengunjungi dan memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas dan lansia. Yang pertama mengunjungi lansia kurang mampu di Dusun Wanasari, Denpasar Utara dan penyandang disabilitas dari keluarga kurang mampu di Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara. Menurutnya para penyandang disabilitas yang berada di desa ini telah mendapatkan jaminan sosial Rp. 300 ribu tiap bulan. “saya sangat prihatin melihat keluarga I Nyoman Sadra, dan Nyoman Darma yang keempat anaknya mengalami kelumpuhan, hal ini mungkin diakibatkan dari perkawinan yang sangat dekat. Masyarakat dapat belajar dari keluarga ini, serta mengapresiasi kepada masyarakat sekitar yang telah memberikan bantuan dan motivasi terhadap keluarga ini,” ujarnya.

Jumlah penyandang cacat di Indonesia menurut Mensos 163 ribu orang terutama dari keluarga miskin, dan 2,8 Juta orang lansia terlantar. Jumlah penyandang disabilitas yang telah mendapatkan jaminan menurutnya baru mendekati 30 ribu orang, dengan mendapatkan jaminan Rp. 300 ribu tiap bulan. Masalah sosial tidak dapat ditangai secara cepat, namun diharapkan peran serta seluruh masyarakat, bergandegan tangan dari Pemerintah Pusat, pemerintah daerah hingga seluruh elemen masyarakat.

Disamping itu Mensos juga mengharapkan pemerintah daerah agar meningkatkan anggaran kesejahteraan sosial, sehingga dapat mempercepat penanganan saudara-saudara kita yang menyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, yang paling banyak terdapat di pulau Jawa. “saya yakin dan optimis dapat mempercepat penanganan saudara-saudara kita yang menyandang PMKS dengan terus memberikan bantuan, motivasi dari masyarakat dan keluarga,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial dan tenaga Kerja Kota Denpasar Made Erwin Surya Dharma Sena mengatakan jumlah penyandang disabilitas di Kota Denpasar pada Tahun 2013 berjumlah 1031 orang, yang terdiri dari 213 orang Tuna Netra, 268 orang Tuna Rungu, 612 orang Tuna Daksa, dan 208 orang Tuna Grahita. Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja bersama Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar rutin menyerahkan bantuan, motivasi, serta ruang kreatifitas kepada penyandang Disabilitas dan Lansia di Kota Denpasar.

Bantuan yang diserahakan berupa kursi roda, tongkat struk, sembako dan bantuan modal kerja kepada penyandang disabilitas yang memiliki usaha. Sementara untuk lansia telah melakukan berbagai program kegiatan yakni posyandu lansia, senam lansia, dan kegiatan kesenian bagi para lansia di Kota Denpasar. “bantuan yang telah diserahkan ini diharapkan dapat meringankan beban penyandang disabilitas dan lansia, serta memiliki semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ujarnya. PUR-MB