Jembrana (Metrobali.com)

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana, Bali berencana merevitalisasi Pasar Umum Negara (PUN). Namun rencana revitalissi pasar terbesar di Jembrana ini mendapat penolakan dari para pedagang yang berjualan di PUN.

Penolakan disampaikan ratusan pedagang dengan mendatangi rumah H Yunus di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Senin (23/1/2023) siang. Ada sekitar 200 orang pedagang dari 800 lebih pedagang yang menggantungkan hidupnya berjualan di PUN datang ke rumah anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PKB ini.

Sutin (57), salah seorang pedagang menyampaikan penolakannya karena khawatir sepi seperti Pasar Ijogading. Apalagi ini rencananya PUN akan bertingkat. “Kami sangat tidak setuju. Saya mohon Pak Bupati mau mendengarkan curahan kami para pedagang” ujarnya.

Gede Darmika (56), pedagang lainnya mengatakan dari beberapa pasar yang sudah di revitalisasi contoh sepertinya tidak maksimal untuk pelaku pasar. “Ini yang membuat kami berpikit panjang. Intinya semua warga pasar tidak setuju pasar direvitalisasi” paparnya.

H M Yunus mengatakan bahwa keluhan para pedagang nantinya akan disampaikan kepada Bupati Jembrana I Nengah Tamba. “Hasil diskusi ini nanti akan saya sampaikan kepada Bupati Jembrana agar bisa berpikir kembali rencana revitalisasi pasar” ujarnya.

Para pedagang menurutnya sangat mengkhatrkan kondisi pasar menjadi sepi jika pasar dibuat modern apalagi bertingkat seperti halnya Pasar Ijogading dan toko modern lainnya. “Kalau direnovasi supaya lebih baik, pedagang setuju. Tapi kalau bertingkat tidak setuju. Tidak bertingkat saja banyak pedagang yang tutup, apalagi kalau bertingkat. Lihat Pasar Ijogading. Mal juga begitu padahal ada eskalator dan lift” ungkapnya.

“Kami tidak menolak namun mendukung program Bupati Jembrana. Tetapi tolong dengarkan aspirasi masyarakat karena bupati kami juga yang memilih” imbuhnya.

Penolakan rencana revitalisasi PUN oleh para pedagang bukan kali ini saja. Di era Bupati Jembrana I Putu Artha tahun 2016 revitalisasi PUN juga mendapat penolakan dari para pedagang. (Komang Tole)