Jembrana (Metrobali.com)-

Warga Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara dihebohkan adanya temuan orang meninggal dunia.

Korban Muhamad Basri (66), pedagang es keliling ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahmya saat perayaan hari raya Nyepi, Minggu (14/3) sore.

Dari informasi korban yang tinggal.sendiri di rumahnya ini ditemukan oleh Imam Maksum (42) dan Yuswanto (64), tetangga korban sekitar pukul 15.30 Wita.

Saat itu kedua saksi sedang melakukan kegiatan bersih-bersih. Ketika sedang membakar sampah di depan rumah korban, kedua saksi mencium bau busuk.

Karena penasaran, kedua saksi kemudian mencari sumber busuk busuk dan bau semakin menyengat saat kedua saksi berada di dekat rumah korban. Kedua saksi sempat memanggil manggil korban. Karena selain tidak pernah kelihatan selama empat hari, pintu depan rumah korban juga terkunci. Kejadian ini kemudia disampaikan kepada saksi Ahmad Baraas (52), tetangga lainnya.

Saksi akhirnya berhasil masuk ke dalam rumah korban melalui pintu belakang yang tertutup, namun tidak terkunci. Karena gelap, salah satu saksi pulang untuk mengamb senter.

Dengan penerangan senter saksi kembali mengecek dan korban ditemukan sudah meninggal dumia terbujur diatas matras di dalam kamar tidurnya.

Korban ditemukan tanpa memakai pakaian menengadah dengan kepala di barat. Selain membusuk dan ditemukan belatung dari tubuh korban juga keluar cairan. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada RT setempat dan menghubungi pihak berwajib.

Saksi Imam Maksum juga menyampaikan kejadian tersebut kepada pihak keluarga yang sedang berada di Denpasar. Atas kejadian tersebut keluarga korban sudah mengihklaskan dan tidak dilakukan autopsi.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita seizin Kapolres Jembrana, Senin (15/3) membenarkan kejadian tersebut. Jenasah korban menurutnya sementara dititipkan di RSU Negara sambil menunggu kedatangan pihak keluarga korban dari Denpasar.

Dari keterangan saksi-saksi, korban sebelumnya sering mengeluh sakit asam urat dan rematik yang membuat korban sulit berjalan. (Komang Tole)