Denpasar (Metrobali.com)-

Ratusan pedagang di Bandara Ngurah Rai menggelar aksi unjuk rasa. Pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bandara (P2B) itu sempat melumpuhkan jalan By Pass Ngurah Rai menuju Nusa Dua. Tak puas aksi mereka tak didengar, pedagang yang jumlahnya ratusan itu menduduki kantor konsultan Bandara Ngurah Rai, Grama Vikash Kendra (GVK). 

Aksi unjuk rasa besar-besaran itu dipimpin Ketua P2B, I Wayan Sukses. Estimasi massa mencapai 500 orang. Dalam aksinya mereka membawa poster tanda protes dan berbagai tuntutan sembari menggelar long march. Mereka akhirnya menduduki Kantor GVK di kawasan Jalan By Pass Ngurah Rai. 

Aksi demonstrasi yang mereka gelar terkait kenaikan harga sewa tarif di Bandara Ngurah Rai pasca-renovasi. “Kami akan bertahan sampai bertemu pimpinan konsultan pengelola bandara agar tuntutan relokasi para pedagang lama segera direalisasikan,” ujar Ketua P2B, I Wayan Sukses di sela aksi demonya di GVK, Jumat 26 Juli 2013. 

Menurut Sukses, pihak pengelola bandara sebelumnya menjanjikan akan merelokasi para pedagang. Tetapi sampai waktu yang dijanjikan belum juga terealisasi. “Pokoknya, kita akan terus berjuang sampai puputan (titik darah penghabisan) untuk membela hak kami sebagai pedagang lama yang telah berjualan di dalam Bandara Ngurah Rai,” tegasnya.  

Sebelumnya, aksi demo para pedagang hari ini merupakan demo kesekian kalinya setelah sebelumnya mereka telah menggelar beberapa kali unjuk rasa dan berjuang untuk tetap bisa berdagang di dalam bandara. Para pedagang yang berunjuk rasa merasa terusir secara halus dari Bandara Ngurah Rai.

Sejak renovasi bandara yang berlangsung beberapa waktu lalu, para pedagang lama kini tidak mendapat tempat lagi berdagang di Bandara Internasional Ngurah Rai. Bahkan, pasca Bandara Ngurah Rai direnovasi, pengelola tempat usaha bandara membuka tender untuk tempat usaha di dalam bandara yang dinilai tidak masuk akal dan sangat memberatkan pedagang lama. BOB-MB