Buleleng, (Metrobali.com)

Event lari estafet kedamaian sedunia atau yang dikenal dengan “Peace Run” merupakan gagasan dari Sri Chinmoy yang berpusat di USA. Sejak Tahun 1987 menyelenggarakan kegiatan, dan hari ini di Bali tepatnya di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

Event dalam rangka menggelorakan semangat perdamaian, persaudaraan di seluruh dunia itu, dihadiri 55 peserta dari delegasi 13 Negara.

Peace Run yang dikoordinatori oleh Executive Direktur, Mr. Salil Wilson ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara didampingi Camat Sawan dan Ketua Panitia Peace Run Kabupaten Buleleng bertempat di Lapangan Desa Sudaji, pada Selasa, (17/1).

Disela-sela kegiatan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan melalui kegiatan Peace Run ini, diharapkan geliat pariwisata khususnya di Kabupaten Buleleng akan meningkat terus kunjungannya, yang dimulai dari Desa Sudaji.

Di mana telah diketahui bahwa Desa Wisata Sudaji, menjadi salah satu contoh bagi desa wisata lainnya di Buleleng. Karena telah berhasil meraih Anugerah Desa Wisata Nomor 2 dengan kategori desa wisata maju tingkat nasional Tahun 2022 lalu.

“Jadi, penggerak desa wisata yang lainnya agar bisa berprestasi seperti Desa Sudaji. Kami harapkan dari 75 desa wisata yang ada di Kabupaten Buleleng semuanya bisa meningkatkan kualitasnya, yang nantinya secara tidak langsung mampu menggerakkkan perekonomian masyarakat setempat,” pintanya.

Lebih lanjut dikatakan dikedepannya nanti, event Peace Run ini mampu menjadi event tahunan di Buleleng. Hal itu tentu akan memberikan manfaat langsung yang tentunya guna mendongkrak kunjungan wisatawan khususnya di bidang pariwisata.

Sementara itu, Ketua Panitia Peace Run Kabupaten Buleleng, Ketut Susana mengatakan kegiatan ini adalah even Peace Run ke lima yang diadakan oleh The Internasional Sri Chinmoy. Di mana kegiatan event tersebut pernah dilangsungkan sebelum pandemi dan untuk tahun 2023 ini kembali diselenggarakan lagi.

“Tahun 2023 ini merupakan tahun yang sangat mulia untuk event ini di mana tujuannya adalah tentang kedamaian itu sendiri. Yang mana dari Guru Sri Chinmoy menekankan bahwa kedamaian itu ada di dalam diri kita dulu,” ujarnya.

Ketut Susana yang juga menjadi Owner Omunity Bali itu menambahkan, Peace Run ini melibatkan beberapa anak-anak SD setempat dengan menempuh rute mengitari 5 sekolah untuk nantinya dikunjungi guna menyebarkan ajaran kasih sayang pada anak-anak itu sendiri.

“Jadi jalur ini sebenarnya sudah kami atur dan ke depannya akan disempurnakan lagi. Karena ini adalah event pertama yang kita lakukan setelah pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Masih di tempat yang sama Executive Direktur Peace Run Internasional, Mr. Salil Wilson menjelaskan Sri Chinmoy ini merupakan gagasan ide Peace Run. Sri Chinmoy meyakini bahwa kedamaian itu dimulai dari hati kita sendiri.

“Tujuan utamanya adalah bagaimama agar hati kita itu damai. Sebenarnya kedamaian hati kita itu sudah ada di dalam hati kita dan nantinya bagaimana kita bisa mengembangkannya untuk disebarkan,” tegasnya.

Salil Wilson mengungkapkan alasan diadakannya event Peace Run di Bali ini dikarenakan bahwa Sri Chinmoy sangat menyukai suasana dan kearifan lokal di Bali. Dinilainya bahwa di Bali beliau banyak mendapatkan inspirasi yang nantinya akan dibagikan untuk kegiatan selanjutnya. (RED-MB)