Denpasar (Metrobali.com)-

Telah diduga sebelumnya, Kebijakan DPP PDI Perjuangan untuk menantang kenaikkan BMM  dapat respon dari Ketua DPD PDI Perjuangan Bali. Ketua DPRD Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi yang akrab dipanggil Cok Rat mengatakan PDIP Bali juga menolak kenaikan harga BBM. Dikatakan Cok Rat, warga PDIP sendiri sangat merasakan sekali akibat kenaikan harga BBM. “Kita lihat sendiri, nelayan-nelayan kita hidupnya kolaps, apalagi nanti setelah harga BBM naik,” terang Cok Rat di gedung DPRD, Selasa (27/3).

Terkait intruksi dari DPP PDI Perjuangan, yang mengintruksikan seluruh kadernya agar melakukan penolakan terhadap kenaikan BBM, Cok Rat mengatakan dengan santai bahwa, kader yang duduk di eksekutif dan simpatisan partai mengertilah sendiri. “Hal seperti ini tidak perlu instruksi, mereka pada mengerti apalagi soal BBM,” terang Cok Rat.
Padakesempatan itu, Cok Rat mengatakan bahwa dirinya beserta jajaran pengurus PDIP mendkung aksi mahasiswa yang membela nasib wong cilik. Negara kita adalah menghormati sistem demokrasi. Karena itu, rakyat menyampaikan pendapat adalah hal yang wajar.  “Mahasiswa itu berdemo sudah pasti untuk kepentingan wong cilik,” terang Cok Rat.
Cok Rat juga menegaskan bahwa dirinya belum mendapat solusi terkait mengatasi kenaikan harga sembako dan BBM tersebut. Dirinya juga mengakui bahwa tidak mengerti sama sekali tentang minyak. Namun yang ditanyakan oleh Cok Rat apakah pemerintah bisa menjamin kenaikan BBM tidak menjamin kenaikan harga Sembako.
Bahkan dirinya meyakinkan bahwa sudah sempat menghubungi Dirut Pertamina di Bali agar nelayan di Bali bisa dimudahkan mendapatkan BBM tersebut. Salah satu jalan keluar menurut Cok Rat adalah mengurangi subsidi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Menurutnya, BLT tersebut menipu dan tidak menjamin kesejahtraan rakyat. “Kurangi itu BLT, itu hanya buang-buang uang. Masa orang miskin di Bali dikasi 150 ribu bisa sejahtera, BLT itu tidak bikin kita maju,” kritik Cok Rat.
Tokoh dan pinisepuh Puru Satria Denpasar menyarankan supaya pemerintah memikirkan bagaimana rakyat bisa kreatif dalam menciptakan lapangan kerja. “Pemerintah dulu kreatif sehingga rakyatnya kreatifitas, baru bisa maju tapi tidak dengan BLT,” kata Cok Rat.
Sementara itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika usai Sidang Paripurna di gedung Dewan Bali mengatakan bahwa tidak semua masyarakat setuju atas kenaikan harga BBM. Disamping itu, Gubernur Bali mengaku sudah mendapat laporan bahwa stok BBM dan stok pangan di Bali aman. “Stok BBM dan stok pangan untuk Bali dari laporan kemarin aman,” terang Mangku Pastika.
Ketika ditanya apakah dirinya setuju atas kenaikan harga BBM, Mangku Pastika mengatakan bahwa hal itu sebaiknya diserahkan ke DPR-RI dan Pemerintah Pusat. “Mereka (DPR dan Pemerintah) sudah pasti memikirkan rakyat dan kebijakannya pasti memihak rakyat,” jelas mangku Pastika singkat. Soal apakah dirinya juga mendukung aksi demo, Mangku Pastika juga mengatakan bahwa soal adu argument itu serahkan saja ke pusat, “Di sana sedang adu argument untuk memutuskan apa yang terbaik untk rakyat,” pungkas Mangku Pastika. SUT-MB