Jakarta (Metrobali.com)-

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti tingginya angka kelaparan di dunia seiring dekatnya tenggat waktu Target Pembangunan Milenium (MDGs) pada akhir 2015.

“Kini masih ada sekitar 870 juta masyarakat yang masih kelaparan. Dunia telah memiliki cadangan pangan yang cukup untuk setiap manusia di berbagai belahan bumi tapi tidak merata sehingga kelaparan tetap saja terjadi,” kata Sekretaris Jenderal PBB dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan pemerintah dari berbagai negara, masyarakat dunia dan sektor swasta telah menunjukkan komitmen nyata dalam mengurangi angka kelaparan dalam pertemuan tingkat tinggi yang telah digelar di Addis Ababa, Brussels, Dublin, London, Paris dan Washington pada beberapa pekan terakhir.

Sejumlah pihak telah menghimpun dana senilai 25 miliar dolar AS demi tujuan mengurangi kelaparan secara signifikan.

“Setiap negara harus ambisius dalam menjamin ketersediaan nutrisi yang cukup bagi semua warga negaranya. Selain itu setiap negara harus memiliki sistem ketahanan pangan yang tangguh,” kata Sekjen PBB.

Menurutnya, kepemimpinan politik kuat dan kebijakan yang tepat akan menjadi solusi paling tepat dalam mengurangi angka kelaparan dan malnutrisi.

Sementara itu pada pekan lalu, Organisasi Pangan Dunia (FAO) PBB mengungkapkan Indonesia berhasil menurunkan tingkat kelaparan 19,9 persen pada periode 1990-1992 menjadi 8,6 persen pada 2010-2012.

Pencapaian itu telah melewati penurunan angka proporsi target MDGs sebesar 9,9 persen.

Pada tahun 2012 angka kelaparan di Indonesia mencapai 21 juta orang dari 37 juta pada 1990. INT-MB