Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meyakini dalam masa kepemimpinan kedua kalinya akan tetap mendapat dukungan dari PDIP setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi yang menguatkan kemenangannya dalam Pilkada Bali.

“Semua program saya prorakyat, dari Bali Mandara Jilid I dan nantinya Bali Mandara Jilid II. Dalam program itu tidak ada sama sekali program mercusuar atau proyek Mangku Pastika,” katanya di sela-sela menonton hasil putusan sidang MK di Fakultas Hukum Universitas Udayana di Denpasar, Kamis (20/6).

Ia menyatakan komitmennya untuk terus menyejahterakan rakyat Bali dan utamanya mengentaskan rakyat miskin sehingga sebenarnya tidak ada alasan PDIP untuk tidak mendukung program prorakyat yang akan dilanjutkan bersama Ketut Sudikerta.

Apalagi lima tahun lalu, dirinya berpasangan dengan Anak Agung Ngurah Puspayoga maju ke Bali I diusung oleh PDIP.

Diakuinya tugas ke depan akan semakin berat mengingat posisi Bali sebagai destinasi wisata internasional yang dihadapkan pada persaingan global.

“Saya juga akan mengajak tim saya dan tim Puspayoga mari kita lupakan perbedaan karena kita adalah bersaudara. Semua adalah rakyat Bali yang saya cintai. Kita semua adalah saudara, mari kita berangkulan dan menatap masa depan serta melupakan apa yang sudah terjadi sebelumnya,” katanya.

Mantan Kapolda Bali ini juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Bali yang sudah menjaga kondusivitas selama proses pilkada. “Dengan putusan MK ini lepas sudah semua beban, namun tugas saya bersama semua masyarakat Bali ke depan makin berat,” katanya.

Sementara itu Ketua Koalisi Bali Mandara Gde Sumarjaya Linggih dalam kesempatan itu mengatakan bahwa koalisinya yang didukung oleh sembilan partai politik akan terus mendukung dan mengawasi kinerja pemerintahan.

“Lima tahun ke depan pemerintahan akan dikontrol oleh masyarakat dan koalisi wajib mengingatkan bila melenceng dari program Bali Mandara,” katanya.

Terkait posisi dari PDIP yang nantinya menjadi oposisi, ia mengatakan seluruh program Bali Mandara adalah prorakyat. “Semuanya prorakyat, lalu apanya yang dioposisi,” tanyanya.

Pria yang akrab dipanggil Demer ini mengajak agar PDIP bisa ikut memberikan kritik yang bersifat obyektif. “Silakan kritis, asalkan obyektif,” katanya.

Pada acara menonton bersama sidang MK di Fakultas Hukum Unud itu, selain didampingi oleh Sumarjaya Linggih, tampak hadir juga Wakil Ketua DPRD Bali Ketut Suwandhi, Sekda Bali Cokorda Pemayun, Kadiskes Bali Ketut Suarjaya dan Karo Humas Pemprov Bali Ketut Teneng.

Saat acara sidang baru dimulai Pastika sempat senyum-senyum ketika diperdengarkan nama-nama asli Bali yang dibaca berbeda oleh para hakim. Namun ketika Ketua Mahkamah Konstitusi membacakan putusannya, semua yang ada di ruangan tersebut terdiam, menanti dan menyimak kata demi kata ucapan hakim.

Ketika dinyatakan menang oleh hakim, seluruh yang ada di ruangan tersebut berteriak lantang. Usai sidang tersebut, satu persatu yang hadir di ruangan menjabat tangan Mangku Pastika disertai pemberian ucapan selamat. INT-MB