Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan tidak berminat untuk menjadi menteri menanggapi proyeksi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik yang menyebutkan dirinya berpeluang duduk pada kabinet hasil Pemilu 2014.

“Saya bekerja untuk Bali. Setiap detik hidup saya untuk Bali. Itu tekad saya dari dulu. Saya orang Bali, saya lahir di sini dan saya banyak berutang dengan Bali, sehingga saya harus mengabdi di sini,” katanya di Denpasar, Jumat (26/7).

Ia menegaskan sudah memegang filsafat demikian sehingga sama sekali tidak berandai-andai untuk menjadi menteri.

Sebelumnya Jero Wacik saat memberikan pembekalan bakal caleg Demokrat di Denpasar, Minggu (21/7), mengatakan pengangkatan Pastika sebagai salah satu Dewan Pembina Partai Demokrat terkait dengan proyeksi partainya menjadikan mantan Kapolda Bali itu sebagai salah satu menteri hasil Pemilu 2014.

Namun, Jero Wacik tidak merinci mengapa Mangku Pastika dinilai paling berpeluang untuk menjadi menteri. Ia hanya menyebut, siapapun warga bangsa ini punya peluang untuk menjabat sebagai menteri. Apalagi kalau orang-orang bagus, yang punya prestasi dan dedikasi, pasti punya peluang yang besar menjadi menteri.

“Kontrak saya untuk masyarakat Bali kok, kenapa sih harus jadi menteri? Mendingan jadi gubernur, mau saya jalan-jalan kemana bisa, coba kalau menjadi menteri harus menyesuaikan dulu dengan jadwal Presiden karena tiba-tiba bisa dipanggil. Sabtu-Minggu bisa dipanggil juga,” selorohnya.

Pastika juga mencontohkan ketika urusan harga bawang naik, jika menjadi menteri bisa ditegur dan dimarahi oleh kepala negara.

Ia menilai kewenangan urusan ketika menjadi menteri pun lebih terbatas. “Kalau jadi menteri cuma sepotong saja urusannya, sedangkan kalau jadi Gubernur Bali bisa mengatur semua urusan,” katanya.

Ketika pemerintah daerah menghadapi permasalahan untuk urusan tertentu, ujar Pastika, dirinya juga masih bisa memohonkan bantuan program pada pemerintah pusat. AN-MB