Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang sedang berseteru dengan media Bali Post mengaku sudah membuka pintu maaf untuk koran tertua di Bali itu.
Selanjutnya, Pastika mengaku Bali Post tak perlu menyatakan permohonan maaf secara langsung kepada dirinya. “Sudah saya maafkan, jadi tidak perlu langsung meminta maaf kepada saya,” kata Pastika di rumah Jabatan Gubernur Jaya Sabha, Sabtu (11/8).
Soal alasan mengapa Bali Post tak perlu langsung meminta maaf kepada dirinya, Pastika mengaku lantaran ia sudah tak lagi mempersoalkan polemik yang terjadi. “Kan sudah dimaafkan. Jadi tak perlu Bali Post meminta maaf, karena sudah saya maafkan,” imbuh mantan Kapolda Bali itu.
Bagi Pastika banyak hal lain yang mesti dilakukan ketimbang mengurusi berseteru dengan Bali Post. Ia menyebut soal aset Bali yang banyak bermasalah. “Aset kita banyak yang bermasalah.  Ada yang lagi digugat orang, ada yang belum jelas, dan banyak lagi. Capek kita mengurusinya. Mendingan itu yang diuruskan,” tegas Gubernur.
Perseteruan Gubernur Made Mangku Pastika bermula saat Bali Post menurunkan berita berjudul “Pascabentrok Kemoning-Budaga, Gubernur: Bubarkan Saja Desa Pakraman”. Pastika merasa tak mengeluarkan statement tersebut. Jika pun ada, hanya untuk kedua desa yang sedang bermasalah. Sementara Bali Post mengklaim berita tersebut berdasar sumber yang valid.
Kasus ini pun bergulir ke Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Gubernur menggugat Bali Post secara perdata. Pada putusannya, Ketua Majelis Hakim Amser Simanjuntak memutus Bali Post mengganti kerugian sebsar Rp170 juta kepada Pastika sekaligus menyampaikan permohonan maaf selama enam hari berturut-turut di halaman muka di sejumlah media massa. Atas keputusan itu Bali Post menyatakan banding.

Berikut Bait-bait Puisi yang dibuat Mangku Pastika Selama Pengobatan di Singapora

Setiap tarikan nafas adalah kemuliaan

Setiap tarikan nafas adalah pertolongan

Setiap tarikan nafas adalah keindahan

Setiap tarikan nafas adalah kehidupan

Singapore 27 Juli 2012

Apakah yang paling indah bagi manusia selain kehidupan dan kesempatan

Selain pertolongan dan bantuan

Selain pelayanan yang tulus dan ikhlas

Selain hal hal kecil yang tidak pernah kita hargai pada saat kita sehat

Memang benar kesehatan adalah mahkota bagi orang yang sakit

Kemanakah kita, akan kemanakah kita

Ke Timur ke Barat ke Utara atau ke Selatan

Ataukah kita tetap di tempat

Akan kemanakah kita membawa kehidupan, membawa kesempatan yang diberikan Tuhan

Akan kemanakah kita, akankah kehidupan kita akan bermanfaat

Akankah kehidupan kita hanya sekedar lewat

Akankah kehidupan kita bahkan menjadi berkah

Ataukah hanya menjadi maksiat

Pikirkan dengan baik dan ambilah langkah pertama dengan etikat baik

BOB-SUT-MB