Pastika Sambut Positif Wacana Pemindahan Ibu Kota Provinsi
Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut positif wacana pemindahan ibu kota provinsi dari Kota Denpasar ke Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, yang sempat dilontarkan anggota DPR Gde Sumarjaya Linggih.
“Kenapa tidak? Karena Denpasar sudah macet sekali. Ada kalanya kita harus mulai berpikir di luar kotak atau ‘out of the box’,” katanya di sela-sela memimpin rapat evaluasi program pembangunan Pemprov Bali semester I/2013, di Denpasar, Rabu (24/7).
Mantan Kapolda Bali itu mengaku tergelitik dengan wacana pemindahan ibu kota Provinsi Bali itu. Menurut dia, menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat juga diperlukan pemikiran yang di luar kebiasaan.
“Kenapa tidak jika di Kubu, tetapi itu tentu untuk rencana jangka panjang,” ujarnya.
Ia menambahkan, makin padatnya penduduk di Kota Denpasar sulit dicegah karena semua berkeinginan ke Bali di tengah pertumbuhan ekonomi yang baik.
“Tidak hanya orang Indonesia saja, termasuk orang asing. Semua yang datang ke daerah kita mudah mendapatkan pekerjaan. Dari 2008 sampai sekarang, pertambahan penduduk Bali mencapai sekitar 400 ribu orang,” ujarnya Di sisi lain, dengan pendapatan masyarakat yang baik, jelas dia, maka pertambahan mobil baru di Bali setiap harinya bisa mencapai 57 unit, belum lagi pertambahan jumlah kepemilikan sepeda motor baru. “Itulah yang menyebabkan Kota Denpasar semakin macet,” katanya.
Sebelumnya anggota DPR dari Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih atau akrab dipanggil Demer di sela-sela kunjungannya ke Amlapura, Kabupaten Karangasem, pada Senin (22/7) melontarkan wacana pemindahan ibu kota Provinsi Bali dengan dasar pertimbangan untuk pemerataan, meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.
Sementara Ketua “Bali Corruption Watch” Putu Wirata Dwikora menengarai wacana pemindahan ibu kota Provinsi Bali dari Denpasar ke Kubu, Kabupaten Karangasem, sebagai bentuk pengalihan isu atas rencana reklamasi Teluk Benoa, Kabupaten Badung.
“Saya mencurigai wacana itu hanya sebagai upaya mencari simpati warga Karangasem dan mengalihkan isu karena masyarakat Bali saat ini sedang menyoroti soal reklamasi,” katanya.
Menurut Wirata kalau benar-benar bersimpati kepada masyarakat Karangasem, Demer lebih cocok mendukung dan memperjuangkan secara sungguh-sungguh agar bandara baru yang diwacanakan di Sumberkima atau Kubutambahan, Buleleng, dibawa ke Kubu.
“Jangan sampai, isu dilontarkan sekadar untuk isu, ataupun pengalihan dan menenggelamkan wacana yang menjadi sorotan masyarakat yakni soal reklamasi Teluk Benoa,” ujarnya.
10 Komentar
Proyek buin ne…..
Omg,, !
pindahin ke kabupaten jembrana aja pak kuuu
dari statemennya itu membuktikan bahwa mangku pastika memang orang luar, yang tidak perduli Bali.seperti slogannya”dunia mengakui…tapi Bali tidak mengakui…lawong lahir lekad bukan di bali kok.
malih pisan niki saran n masukan buat Pak Mangku..berhubung belum dilantik,coba dipikir2 dulu sebelum ngomong..jangan lantaran situasi kondisi macetnya dps dijadikan alasan mau pindahan ke karangasem, tapi cariin dong solusi biar gak mcet.salah satu cara yaa…seluruh staf pegawai pemprop kalau mau naik sepeda gayung ngantor bila perlu jalan kaki sekalian olah raga.Klop kan???suruh Rocineng memberi contoh diakan Boss SKPD???wkwkwkwk
yen care jani kak sing ngertii
jangka panjang kenapa tidak….agar daerah timur berkembang juga, jangan seperti Jakarta sudah bukan ideal lagi menjadi pusat pemerintahan…
Gde sumarjaya linggih
July 30, 2013 – 8:05 PM
Bandara baru di buleleng saya wacanakan dari tahun 2000 waktu itu ditulis di balipost oleh wartawan gus alit , caba check kebeliau , tapi waktu itu dianggap tabu karena belum mendesak kebutuhan terhadap bandara baru, kalo sekarang bandara buleleng sudah menjadi keharusan karena , airport ngurah rai dengan hanya satu runway dan 38 parkir pswt maka hanya bisa nampung pergerakan penumpang kira2 18 juta penumpang , ini dengan kondisi kenaikan penumpang 15% pertahun maka akan full capacity pada tahun 2018 , kalo tidak ada airport baru maka akan terjadi , tiket pesawat terbang akan mahal sekali , hotel2 akan perang tarif karena kebanyakan hotel, suksme pak laskar tiwas atas kebesaran hatinya utk bisa menghragai sebuah ide, iya mengenai pendidikan , seharusnya didaerah selatan sudah tidak boleh ada izin pendidikan baru , sehingga swasta mau kedaerah utara atau timur maupun barat
Gde sumarjaya linggih
July 30, 2013 – 6:48 PM
Jangan donk baru sebatas ide , langsung dimatikan ,seolah olah pengalihan wacana reklamasi , apakah kalo ada wacana reklamasi terus selama itu tidak boleh ada ide? Saya berpendapat ,karena ada fakta bahwa pembangunan dibali sangat pesat di selatan , begitu juga pertumbuhan sangat pesat di selatan , utk pemerataan pertumbuhan ada baiknya dipikirkan pemindahan yg menyebabkan pertumbuhan tinggi tersebut di pindahkan ,salah satu penyebab pertumbuhan adalah kantor provinsi, dalam ide saya utk memindahkan kantor provinsi ini , tidak ada kepentingan pribadi saya, hanya ingin sharing ide , saya membayangkan , kalo bisa terwujud maka akan terjadi pemindahan penduduk kira 100 000 jiwa , maka kota denpasar akan lebih nyaman bagi penduduknya , karena berkurangnya kemacetan , pemakaian air bawah tanah berkurang , sampah berkurang ,banjir juga , daan tingkat kriminilitas juga akan menurun, sedangkan kota kubu akan menggeliat. ,rumah sakit akan dibangun sehingga akses masyarakat dikubu terhadap kesehatan lebih cepat, pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi, perguruan tinggi juga akan mulai ada di kubu, saya mohon tolong diberikan ide atau dikritisi kira2 apa kerugian dari pemindahan kantor gubernur ini , saya mohon dengan hormat jangan mengkritisi pencetus ide tapi cobalah mengkritisi ide tersebut dan apakah masyarakat ada yg dirugikan , atau ada yg masyarakat di untungkan ……kalau sebatas wacana saja sudah tidak boleh ….. Pasti tidak ada study kelayakan dan sudah pasti tidak akan terwujud ,
REPLY
Pindah ke Penida gen pak Demer.. Lebih keren dari Kubu. Lalu lintas bisa cepat dengan bikin jalan Tol Sanur-Lembong-Penida. Saya tunggu dan coblos pak Demer jika memperjuangkan rencana Jalan Tol Sanur-Lembongan-Penida…