DSC_0612
Hari ulang tahun ke 64 Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MPGSSR), di Wantilan Pura Besakih, Karangasem (24/4)/MB

Karangasem, (Metrobali.com) –

Seperti diketahui keluarga pasemetonan (klan) Pasek  mempunyai jumlah anggota paling banyak diantara pasemeton yang lain di Bali. Namun disamping jumlahnya yang banyak , kesenjangan tertinggi juga dialami oleh warga Pasek itu sendiri, karena dari seluruh jumlah warga miskin di Bali 75% nya merupakan  anggota pasemetonan Pasek. Untuk itulah , pasemetonan ini diharapkan bisa lebih meningkatkan kepekaan terhadap kondisi sosial umat dan masyarakat dan sedikit menyisihkan hartanya untuk berbagi dengan sesama. Imbauan ini disampaikan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, ketika memberikan sambutan dalam acara hari ulang tahun ke 64 Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MPGSSR), di Wantilan Pura Besakih, Karangasem (24/4). Menurutnya banyak warga Pasek yang kurang mampu namun banyak juga yang telah berhasil. Untuk itu, menurutnya dalam HUT ini harus dijadikan momentum untuk lebih mempererat hubungan dan mengenal sesama keluarga, serta untuk mengambil kesempatan dalam membantu sesama.

Pastika juga meminta agar kesempatan peringatan  ini juga dijadikan MPGSSR sebagai ajang evaluasi diri. Sebagai organisasi kekeluargaan terbesar di Bali, sudah sepatutnya MPGSSR mengambil kesempatan untuk ikut ambil bagian di era kekinian ini. “Sudah saatnya warga Pasek sekarang tampil dan lebih membuka diri. Selain harus lebih melek dengan perkembangan situasi, kita juga harus lebih menguasai teknologi,” jelas Pastika yang juga merupakan warga Pasek ini. Untuk itu, dia mengharapkan kontribusi semeton Pasek untuk pembangunan di Bali semakin besar.

Lebih dari itu, hal yang penting yang diharapkan Pastika adalah terciptanya kerukunan antar semeton Pasek sendiri. “Dan yang terpenting, saya harapkan semeton Pasek lebih membuka diri dan menyatu dengan umat Hindu secara menyeluruh, demi terciptanya Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera,” pungkasnya.

Sementara itu, ketua umum MGPSSR Pusat, Prof. Dr. I Wayan Wita mengapresiasi kemajuan organisasi ini beberapa tahun terakhir. Menurutnya, solidaritas antar keluarga Pasek sudah semakin erat, tidak hanya di Bali, namun sudah menyeluruh sampai seluruh Indonesia. Ke depan, dia berharap organisasi pasemetonan ini bisa lebih baik lagi untuk organisasi sendiri, dan juga bisa memberikan kontribusi yang lebih besar untuk masyarakat, Bali dan juga bangsa. Pada kesempatan itu dia juga berpesan untuk  Pemprovi Bali, dan seluruh warga Pasek untuk lebih mengedepankan pembangunan karakter. “Seharusnya, pembangunan karakter mencapai 80% pembangunan bangsa kita, sisanya 20% adalah pembangunan fisik. Jika itu terwujud maka kemajuan masyarakat kita akan segera terwujud,” tandasnya.

Senada dengan Prof. Wita, ketua panitia acara HUT, Nararya Vajra Narrotama, juga mengharapkan kekeluargaan Pasek akan semakin terjalin erat. Dia juga mengharapkan keberadaan organisasi bisa memberikan peran yang signifikan untuk kemajuan Bali. Di samping itu, serangkaian acara HUT kali ini, dijelaskannya telah dilakukan serangkaian kegiatan seperti lomba futsal, lomba fotografi dan aksi sosial yang meliputi donor darah dan pemeriksaan gratis.

Dalam kesempatan itu, Pastika dalam kapasitasnya sebagai salah satu semeton Pasek juga berkesempatan menyumbangkan sebuah mobil operasional untuk organisasi MPGSSR. Sementara hadir pula dalam kesempatan itu wakil bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Kepala Dinas Kebudayaan Prov Bali, Dewa Putu Beratha, Kepala Biro Humas Humas Setda Bali, Dewa Gede Mahendra, para Sulinggih beserta segenap semeton Pasek yang datang dari seluruh Indonesia. AD-MB