Tabanan (Metrobali.com)-
Di sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Badung dan Tabanan,  Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyempatkan diri meninjau pabrik pengolahan sampah plastik di Tabanan, Jumat (8/2) siang. Pabrik bernama PT. Enviro Pallet Bali saat ini dalam status soft opening dan sudah mulai beroperasi meskipun belum secara penuh.

Pada kesempatan itu Pastika mengatakan dengan berdiri dan mulai berjalannya pabrik ini, maka program Bali Clean and Green bukanlah omong kosong belaka. Menurutnya akan tiba saatnya pabrik pengolahan sampah plastik ini akan beroperasi penuh. “Kalau bisa menyerap sampah plastik 30 ton sehari saya kira bali ini sebentar aja bersih dari sampah plastik,” ujarnya.

 Ia menambahkan selain itu pabrik ini juga menjadi tempat yang menyerap tenaga kerja. Pastika memberikan apresiasi terhadap para tenaga kerja pemilah sampah di pabrik tersebut. “Kita lihat, tadi anak kita mau bekerja dengan gaji yang wajar menurut saya itu bagus,” ujarnya. Ia menambahkan apalagi jika sampah tersebut sudah lebih dulu dipilah di  rumah tangga dan tidak sempat mampir ke TPA dulu, tentunya lebih bersih dan lebih gampang memilahnya.

 Pengawas Pabrik Agung Darmayuda mengatakan setiap harinya pabrik membutuhkan raw material 20 ton. Bahan baku tersebut diolah menjadi ribuan palet atau tatakan barang berat. Ia menambahkan saat ini pabrik tersebut mempekerjakan 60 orang yang dibagi menjadi 3 shift dan berasal dari warga sekitar. Ditanya mengenai pasokan bahan baku, Agung mengaku saat ini pasokan masih tidak tetap kadang setiap empat hari, kadang seminggu. “Rata-rata 1 truk mengangkut 11 ton [bahan baku-red],” ujarnya.