Pastika Bertekad Bali Bebas Sampah Plastik
Pada kesempatan itu Pastika mengatakan dengan berdiri dan mulai berjalannya pabrik ini, maka program Bali Clean and Green bukanlah omong kosong belaka. Menurutnya akan tiba saatnya pabrik pengolahan sampah plastik ini akan beroperasi penuh. “Kalau bisa menyerap sampah plastik 30 ton sehari saya kira bali ini sebentar aja bersih dari sampah plastik,” ujarnya.
Ia menambahkan selain itu pabrik ini juga menjadi tempat yang menyerap tenaga kerja. Pastika memberikan apresiasi terhadap para tenaga kerja pemilah sampah di pabrik tersebut. “Kita lihat, tadi anak kita mau bekerja dengan gaji yang wajar menurut saya itu bagus,” ujarnya. Ia menambahkan apalagi jika sampah tersebut sudah lebih dulu dipilah di rumah tangga dan tidak sempat mampir ke TPA dulu, tentunya lebih bersih dan lebih gampang memilahnya.
Pengawas Pabrik Agung Darmayuda mengatakan setiap harinya pabrik membutuhkan raw material 20 ton. Bahan baku tersebut diolah menjadi ribuan palet atau tatakan barang berat. Ia menambahkan saat ini pabrik tersebut mempekerjakan 60 orang yang dibagi menjadi 3 shift dan berasal dari warga sekitar. Ditanya mengenai pasokan bahan baku, Agung mengaku saat ini pasokan masih tidak tetap kadang setiap empat hari, kadang seminggu. “Rata-rata 1 truk mengangkut 11 ton [bahan baku-red],” ujarnya.
7 Komentar
setiap kandidat baru mau nyalon baru k rakyat kecil…. besok ja sudah terpilih pasti gk di perhatikan…..
katanya mau bali Clean n Green tapi hutan mangrove di kontrakkan k investor…. apakah itu namanya mau bikin bali clean n green… yang ada bali makin tenggelam…..
wacana saja,selma 5 tahunnmenjbat sampah msh mnjamur,urusin saja itu ijin mangrove biar sxan hncur bali tercinta ini,saya mash ingat dg jnji manismu dulu,ktanya tidk akn mnjual sejengkakpl tanah bali,tapi nyatanya cuma omdo….kapok milih gubernur ky gini
pak Mangku tdk pernah memaksa rakyat bali spy memilih dirinya jd gubernur , thn 2008 bu mega yg meminang pak Mangku utk maju, skrgpun saat bu mega tdk memakai lgi, pak mangku tdk kesana kemari membawa map nglamar mau jd gubernur lgi, justru pak sby dan partai koalisi yg meminang pak Mangku. jgn cm bs mengkritik tnpa memberi solusi, itu sdh dijelaskan sm pemprov, bgmn dgn galian c di klungkung dan pembabatan hutan di negara knp diam, mungkin itu krn bkn pak Mangku, klo memang peduli dgn bali, hal positif apa yg sdh kalian buat utk mengharumkan nama bali, tunjukan prestasi dulu baru koar2.,,15 mei 13 ada bberapa pasang cagub tinggl dipilih sesuai hati nurani tdk ada yg memaksa,, apakah memilih kelanjutan program BALI MANDARA ato pasangan yg akan membawa bali ke jmn kerajaan lgi dmn sang adik jd gub, sang kk ket dpr, ipar ntr lgi walkot, hbs bpknya bpti lnjut anak, jdlh demokrasi turun temurun, plh ssuai hti nurani,,,,,!!!!!
ini baru pemikiran dewasa,,,,yangkoar’ tu ga taw apa’
hutan mangrove terlalu dibesar – besarkan dan cendrung politis,alangkah baiknya hutan mangrove dikelola secara profesional bisa bermanfaat buat masyarakat bali,saya yakin gubernur mangku pastika mengeluarkan ijin dengan pertimbangan yang sangat matang,apalagi program – program beliau yang lain sangat dirasakan oleh masyarakat bali seperti : jkbm,bedah rumah,simantri,gerbangsadu dll,saya sebagai masyarakat bali bangga punya gubernur bali sekaliber made mangku pastika,sangat – sangat bermanfaat buat masyarakat bali
Alam di ciptakan Tuhan untuk dimanfaatkan untuk kehidupan umat manusia. Pun dalam hidup manusia yang semakin kompleks ini tidak akan bisa terlepas dari memanfaatkan alam karena sumber kehidupan manusia adalah dari alam, maka dari itulah alam harus dikelola dengan baik tanpa harus merusak alam itu sendiri, apa lagi untuk merubah fungsinya. Dari penjelasan2 bpk Mangku Pastika beliau mengeluarkan ijin tahura dengan dalam konteks yang benar – memanfaatkan dan mengelola tahura untuk kesejahteraan tanpa merubah fungsi hutan mangrove itu sendiri. Ini suatu pemikiran cerdas – bayangkan klo semua alam ini kita tidak kelola dan manfaatkan semua ditetapkan seperti apa adanya…lantas kita mau hidup dari apa? Lihat sawah2 di Bali sampai yg berundak di bukit2 dan tebing2, jalan raya sperti di Gitgit, Kebun raya di Bedugul, bedungan di Palasari dll. Apakah kita berpikir itu adalah tindakan2 perusakan alam atau pemanfaatan dan pengelolaan alam? Bagaimana kalo Tahura itu juga bisa dikelola sperti pengelolaan kebun Raya di Bedugul – bukankah itu akan menjadi sesuatu yang baik untuk kita semua? Tidak suka pada orang boleh2 aja tapi jangan juga kita apatis kalo orang yg kita tdk sukai melalukan sesuatu yg benar dan baik untuk orang2..kalo tidak percaya mari kita kawal apa bener akan berbuat sperti itu. Yang jelas melestarikan alam bukan berarti kita membiarkan alam itu apa adanya tanpa di apa2kan – seiring perkembangan jaman dan kompleksitas kehidupan manusia ditutut adanya upaya2 cerdas dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam kita untuk kesejahteraan dan beberlangsungan hidup generasi mendatang.
Yth. Masyarakat Bali, Mari kita merenung untuk memajukan Bali, Kandidat Calon Gubernur yang akan kita pilih tanggal 15 Mei 2013, tentunya kader kita yang dianggap terbaik, tentunya kedua calon itu mempunyai Kelebihan dan kekurangan, karena calon tersebut bukan Malaekat.. Untuk itu marilah kita berfikir jernih untuk malaksanakan pemilu kada tgl.15 Mei tersebut dengan tertib dan aman, serta bersama sama kita jaga daerah kita dengan baik..
Setelah nanti terpilih siapa yang menang, disanalah kita bersama sama DPR, LSM, Media dan mayarakat lainnya menjaga dan mengawasi sepak terjang pemerintahan yang baru, kalau mereka inkar dan melanggar aturan, kita turunkan bersama sama, semoga Bali bertambah maju “ASTUNGKARA”