SONY DSC

Denpasar (Metrobali.com)-

Kehadiran pasraman sebagai usat kegiatan budaya dan spiritual diharapkan akan memperkuat jati diri kota Denpasar sebagai kota Kreatif berwawasan budaya. “Jangan sampai kemajuan jaman membuat kita tercerabut dari akar budaya itu sendiri,” kata calon Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra, Sabtu (21/11) terkait dengan acara Melaspas Pasraman Chanta Yoga , Kertalangu.

Dalam Padmaksara atau delapan langkah baru untuk perubahan kota Denpasar yang diprogramkan Rai Mantra – Jayanegara (Dharmanegara), terdapat program untuk penguatan lembaga tradisional seperti pesraman, Sekaa, Sanggar, Yayasan, Desa Pakraman, Subak, dan lain-lain. Lembaga-lembaga itu diberi peran penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya Bali yang bernafaskan ajaran agama Hindu.

Pembina  Yayasan Taman Bukit Pengajaran yang menjadi pendiri Pasraman Chanta Yoga, Ida Bagus Putu Adnyana menyatakan, pesraman itu akan menjadi pusat kajian dan pembelajaran budaya Bali. “Untuk meningkatkan kualitas spiritual dan bakti umat Hindu, khususnya di Denpasar,” ujarnya. Namun di tempat itu juga akan dikembangkan kajian terhadap kearifan lokal seperti penerrapan filosofi “Tri Hita Karana” dalam berbagai bidang kehidupan.

Mengenai kehadiran Rai Mantra, menurutnya karena hubungan kekeluargaan yang cukup dekat. Selain itu visi, misi dan programnnya sejalan dengan pandangan dari Pesraman. “Kami tidak meragukan lagi komitmennya dalam pengembangan budaya Bali yang sudah terbukti dalam lima tahun terakhir dan berharap masih dilanjutkan lagi,” ujar Adnyana. RED-MB