Foto: Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta.

Denpasar (Metrobali.com)-

Atas berpulangnya Mantan Bupati Karangasem periode 2000-2005, I Gede Sumantara Ady Prenatha yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Karangasem, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta mengungkapkan segenap keluarga besar Demokrat di Bali turut berdukacita dan merasa kehilangan.

Namun Mudarta mengungkapkan berpulangnya Sumantra tidak mengganggu roda organisasi Partai Demokrat di Karangasem. Sebab kepengurusan Partai Demokrat adalah kolektif kolegial, mengedepankan kebersamaan, tidak ada one man show sehingga urusan roda organisasi dan konsolidasi partai tetap akan berjalan seperti biasanya tanpa hambatan.

“Di Demokrat itu kolektif kolegial, ada wakil ketua, sekretaris dan wakil sekretaris, ada bendahara dan wakil bendahara dan lainnya, maka tentu organisasi tetap berjalan,” ungkap Mudarta ditemui di Denpasar Selasa (15/3/2022) seraya menyampaikan ucapan duka cita mendalam dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun memang sesuai dengan AD/ADRT atau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat jika ada pengurus partai seperti Ketua DPC yang berhalangan seperti meninggal dunia maka wajib adanya Plt atau Pelaksana Tugas.

Namun mekanisme penentuan siapa yang akan menjadi Plt Ketua DPC Partai Demokrat Karangasem baru akan dilakukan setelah selesainya prosesi upacara ngaben almarhum Sumantara.

“Nanti ada mekanisme rapat di DPD Demokrat Karangasem, siapa diantara pengurus yang diusulkan menjadi Plt Ketua untuk menyelenggarakan Muscab yang keempat,” terang Mudarta.

Bahkan ada aspirasi putri almarhum Sumantara yakni Kadek Dewi Semarawati agar didaulat menjadi Plt Ketua DPC Partai Demokrat Karangasem

“Ada aspirasi beberapa pengurus mengusulkan putri beliau agar jadi Plt Ketua. Karena putri beliau juga pengurus di DPD Demokrat Bali. Kalau itu disepakat ya akan lebih bagus sehingga pertanggungjawaban lima tahun itu bisa sangat harmoni,” harap politisi Demokrat asal Jembrana ini.

Ia kembali mengungkapkan segenap keluarga besar Demokrat di Bali turut berdukacita dan merasa kehilangan. “Segenap keluarga besar Demokrat Bali merasa kehilangan dan sangat terpukul dengan berpulangnya tokoh Demokrat Bali Timur,” kata Mudarta.

Mengenal sosok Sumantara, Mudarta menyebut kader senior Partai Demokrat ini merupakan sosok panutan dan guru politik di internal Partai Demokrat. “Beliau banyak memberikan pelajaran yang sangat berharga bagaimana proses berdemokrasi, berorganisasi partai politik dengan matang,” ujar Mudarta.

Mudarta mengungkapkan pelajaran-pelajaran politik yang telah diberikan kepada kader tidak hanya di Demokrat Karangasem tapi juga pengurus di Provinsi Bali tentu ini akan dijalankan misalnya menyangkut bagaimana strategi di lapangan, pemenangan pemilu dan seterusnya.

“Itu semua menjadi ilmu yang diwariskan oleh beliau yang wajib dilanjutkan karena itu adalah sangat penting dalam rangka konsolidasi internal Partai Demokrat,” ungkap Mudarta.

Almarhum Gede Sumantara

Almarhum Sumantara sebelumnya dirawat di RS Sanglah akibat menderita komplikasi penyakit asam urat dan penurunan fungsi ginjal. Sumantara meninggal dunia di RSUP Sanglah Denpasar, Sabtu (12/3) pukul 22.45 Wita.

Jenazah almarhum tiba di rumah duka di Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Minggu (13/3) pukul 13.00 Wita. Semasa hidup Sumantara juga menjadi pamangku pangayah di Pura Dalem Desa Adat Datah, Kecamatan Abang, Karangasem. (dan)