Semarapura (Metrobali.com)-

Jajaran Polres Klungkung mengamankan puluhan senjata tajam dan bom molotov pascabentrokan warga Kemoning dan Budaga, Kecamatan Semarapura, Sabtu (17/9) malam.
Wakil Kepala Polres Klungkung Kompol I Gde Suwahyu di Semarapura, Minggu, menyebutkan beberapa senjata tajam yang diamankannya itu, di antaranya pedang, linggis, dan tombak. Ditambah lagi bom molotov.
Senjata tajam dan bom molotov itu diduga digunakan warga dalam bentrokan yang menewaskan seorang warga bernama I Ketut Ariaka (56). Hingga kini jenazah korban masih tersimpan di RSUP Sanglah untuk diautopsi.
Sementara itu, sampai saat ini petugas kepolisian masih berjaga-jaga di sekitar lokasi bentrokan, meskipun situasinya berangsur-angsur kondusif. Bentrokan antarwarga dua desa itu dipicu oleh perebutan Pura Dalem, pekuburan (setra), dan pura di dalam setra (prajapati).
Selain menewaskan seorang warga, peristiwa yang terjadi pada Sabtu pukul 16.30 Wita itu juga mengakibatkan puluhan warga terluka.

Bentrok Kemoning-Budaga

13 April 2011
Riak-riak ketegangan muncul antara Kemoning – Budaga, saling klaim keberadaan Pura Dalem, Pura Prajapati, dan setra.

23 April 2011
Pemasangan baliho oleh Budaga dibalas warga Kemoning.
Paruman menyepakati kasus ini diserahkan ke bupati.

22 Juni 2011
Kedua kubu nyaris bentrok. Warga Budaga sempat menduduki jalan masuk ke Pura Dalem didesak mundur oleh warga Kemoning yang membawa senjata.

24 Juni 2011
Kedua kubu masih tegang.

30 Juni 2011
Bendesa Adat Kemoning, I Wayan Mustika, dilaporkan ke polisi dalam kasus rebutan Pura Dalem. Kedua kubu kembali tegang.

10 Juli 2011
Ketegangan saat pengabenan jenazah seorang warga Budaga, Wayan Pande.

12 Agustus 2011
Lahan kuburan yang disengketakan dijaga ketat pihak Brimob Polda Bali pascapenguburan jenazah Ni Wayan Norsi, asal Budaga.

17 September 2011
Bentrok terbuka, satu tewas, puluhan luka-luka. (Ant-berbagai sumber-MB)