Pasca Banjir, Warga Temukan Ular, Tembok Pagar Sekolah Roboh
Jembrana (Metrobali.com)-
Ular dengan panjang sekitar 3 meter itu menurut beberapa warga ditemukan di teras depan kantor desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Minggu (6/11).
Warga menduga ular tersebut terbawa air saat banjir. Pasalnya sepanjang sungai kaliakah memang sering ditemukan ular.
“Di sungai Kaliakah memang sering ditemukan ular, tapi kalau ular piton baru sekarang ini” ujar Putu Gunawan, warga Kaliakah yang menemukan ular tersebut, Minggu (6/11).
Disisi lain, tembok rumah semi permanen milik Ketut Siantri (50) dan tembok penyengker (pagar) Merajan milik Agung Wiadnyana, warga Kaliakah ambruk setelah diterjang air. Bahkan sebuah merajan milik Wiadnyana yang siap dipasang hanyut terbawa air.
“Sekitar pukul 21.00, air sudah setinggi lutut orang dewasa. Minggu dini hari air sudah sampai pinggang saya” ujar Siantari.
Menurutnya, warga mulai turun kejalan setelah mendengar suara kulkul bulus sekitar pukul 23.00 Wita sebagai tanda bahaya.
Kondisi terparah dialami warga yang bermukim dekat dengan bendungan Banyubiru 1 dan sungai Kalialah di Banjar Ceking akibat pintu air bendungan tersumbat sampah dan pohon bambu yang terbawa air.
Ketut Suastika, penjaga Bendung Banyubiru 1 mengaku sudah nembuka 2 pintu dari enam pintu bendung yang ada. Saat turun hujan lebat ia sebenarnya sudah berupaya membuka pintu lainnya. Namun karena tersumbat akar pohon bambu yang terbawa air, upaya tersebut gagal dilakukan.
“Stir pintu bendungnya berat sekali. Setelah dibantu warga, sekitar pukul 22.00 akhirnya bisa digerakan da terbuka. Karena tersumbat pohon bambu arus airnya tidak lancar” ujarnya.
Di Kecamatan Jembrana, pagar SMK TP 45 ambruk sepanjang 20 meter setelah diguyur hujan lebat.
Menurut Kepala sekolah Wayan Muliastra, air bercampur lumpur juga masuk keruang kelas, ruang UKS, ruang kantin, ruang laundry. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.