Denpasar (Metrobali.com)-

Pasar Intaran yang teletak di Desa Intaran Sanur segera akan dirombak, hal ini mengingat pasar yang dibangun sejak delapan tahun silam keberadaannya kurang memadai terutama menyangkut daya tampung. Selain kurangnya daya tampung keberadaan pasar yang tepat berada ditengah jalur Desa juga sering mengakibatkan kemacetan. Demikian dikatakan Bendesa Desa Intaran Sanur A.A. Kompyang Raka yang juga seorang anggota Dewan saat beraudensi dengan Walikota IB Rai D. Mantra. Selasa (17/1) diruang kerja Walikota. Turut mendampingi Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar Dan Humas.

Gung Kompyang demikian sapaan akrabnya didampingi beberapa orang prajuru Desa dihadapan Walikota mengatakan, keinginan pihaknya untuk merombak pasar Intaran setelah terlebih dahulu membuat kesepakatan antar prajuru maupun masyarakat Intaran. Sedangkan untuk persiapan pembongkaran sekaligus pemindahan sementara para pedagang menurut Kompyang Raka pihaknya sudah mendapatkan lahan untuk penampungan sementara. Nantinya pasar tradisional Intaran akan dirancang lebih luas lagi dengan penataan bangunan yang disesuaikan dengan peruntukannya.

Bahkan menurut Komptang Raka bangunan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai seperti; alat pemadam, hydrant air dan lain-lain sehingga terjamin baik dari sisi keamanan, keselamatan, kenyamanan maupun kebersihannya.

Hal ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Denpasar untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada. Dijelaskan pula pasar yang dulunya dikelola oleh Yayasan Sanur kini berdasarkan kesepakatan akhirnya Desa Intaran diberi peluang untuk mengelola langsung. Baginya ini merupakan kesempatan untuk ngayah dengan berupaya mengelola pasar dengan baik bersama para prajuru yang ada di Desanya, ungkapnya.

Sementara Walikota IB Rai D. Mantra mengatakan menyambut baik keinginan tersebut seraya berjanji akan berusaha membantu sesuai kemampuan. Disamping itu Walikota juga menyarankan agar dalam perencanaannya nanti tidak melupakan penataan draenase. Sebab pasar apabila sudah memiliki saluran draenase yang baik dan lancar akan mengurangi kekumuhan karena tidak ada air yang tergenang yang memungkinkan lalat untuk datang akibat bau yang menyengat. Selain itu terhadap pedagang yang menggunakan rombong kalau bisa diatur agar tidak keluar-masuk, misalnya diatur agar permanen ditempatnya seperti di Pasar Kreneng. Disamping tetap memberi kesempatan kepada para pedagang canang agar bisa diberi akses dari pagi hingga sore, sarannya. (Sdn.Hms.Dps.).