Walikota Rai Mantra Hari Ini Lakukan Peletakan Batu Pertama

Denpasar, Komitmen Walikota IB Rai D. Mantra merevitalisasi pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar terus dibuktikan. Kali ini Pasar Agung Peninjoan yang terletak di Desa Peguyangan Kangin Kecamatan Denpasar Utara mendapat giliran untuk ditata. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama yang rencananya langsung dilakukan oleh Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra. Demikian dikatakan Kadis Perindag Kota Denpasar Drs. I Wayan Gatra.M.Si saat melakukan persiapan di pasar setempat. Rabu (7/9).
Dijelaskan Gatra, program revitalissi pasar tradisional merupakan salah satu program yang dicanangkan Pemerintah Kota Denpasar dengan tujuan agar pasar tradisional memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi. Dengan penataan tersebut diharapkan pasar tradisional mampu mengimbangi perkembangan pasar modern baik dari segi kebersihannya, kenyamanan, keamanan, produk yang ditawarkan dan lain-lain. Bahkan nantinya pasar tradisional tidak hanya dikelola sebagai tempat transaksi saja namun sekaligus sebagai tempat rekreasi, ujarnya. Sehingga pasar tradisional akan tampil dengan wajah dan kesan yang baru yaitu pasar yang segar, ramah dan sehat serta representatif bagi semua pihak. Dari sisi penataan, pasar agung yang luasnya mencapai sekitar 8.930 m2 dengan luas bangunan sekitar 2548,8 m2 akan mampu menampung pedagang sebanyak 338 terdiri dari 153 pedagang los, 50 pedagang pedasaran, 34 pedagang senggol, 61 pedagang kios dan 40 pedagang emperan. Dan pasar ini juga dirancang sebagai pasar percontohan tingkat Nasional dari 10 pasar tradisional Se-Indonesia yang sumber dananya berasal dari APBN Kementerian Perdagangan RI. Selain itu terwujudnya pembangunan Pasar Agung yang baru dengan segala fasilitas pendukungnya juga tidak terlepas dari usaha yang dilakukan masyarakat Peninjoan Peguyangan Kangin beserta seluruh aparat desanya melalui usaha yang tidak kenal lelah. Untuk pendampingan, program revitalisasi Pasar Agung juga telah bekerjasama dengan Tim Pemberdayaan dari Universitas Udayana selama 3 tahun terutama menyangkut upaya peningkatan kualitas para pedagang dengan maksud agar pedagang mampu memberikan pelayanan yang berstandar nasional. Terhadap hasil atau dampak dari program revitalisasi ini beberapa pasar yang sudah direvitalisasi dan rekontruksi seperti; pasar Desa Pekraman Renon, Ps. Sudha Merta Sidakarya, Ps. Panjer dan Ps. Sindu Sanur pada kenyataannya mampu meningkatkan kemampuan dan daya saingnya. Dibuktikan dengan makin meningkatnya jumlah pengunjung hal ini tentu akan berimbas pada meningkatkan jumlah omset penjualan para pedagang, Gatra mencontohkan. Gatra juga menjelaskan selama pasar agung dirombak para pedagang untuk sementara ditempatkan di sebelah Selatan pasar.