pasar sukawati

Gianyar (Metrobali.com)-

Pedagang aksesoris dan baju di Pasar Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang disertai kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

“Sekarang kebutuhan pokok banyak yang sudah naik. Sebagai pedagang aksesoris dan kain di pasar Sukawati mengeluhkan dagangan yang tidak terlalu ramai,” kata Yanto, pemilik kios aksesoris dan baju di kawasan Pasar Sukawati, Gianyar, Rabu (26/11).

Dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak, sebagai pedagang aksesoris dan baju seperti kami ini, menurutnya berpengaruh dengan pendapatan karena modal yang dikeluarkan bertambah, sedangkan pendapatan berkurang.

Ia menjelaskan, untuk membuat sebuah tempat lilin sebelum kenaikan cukup dengan uang Rp5.000 per unitnya setelah ada kenaikan harga mencapai Rp7.500 per unitnya dan untuk penambahan ongkos produk yang biasanya mengeluarkan Rp1.000 setelah ada kenaikan menjadi Rp2.000 untuk satu jenis produk saja.

Produk itu kemudian dijual dengan harga Rp10.000 hingga Rp12.000 untuk setiap unitnya.

Padahal dengan harga segitu sudah dari ongkos pembuatan dan siap untuk dipasarkan. Tetapi dari para pembeli masih meminta potongan harga. Walaupun kecil keuntungan tapi harga masih ditaraf aman, karena bila diberi harga terlalu besar, akan menjadi kekhawatiran para pembeli dan pelanggan tidak mau membeli.

Lain halnya dengan harga baju tidak begitu mengalami kenaikan yang besar, seperti halnya baju atau kaos anak-anak umur lima sampai sepuluh tahun biasanya masih sama dengan harga lama Rp15.000 hingga Rp30.000 (tergantung tawar menawar harga.

Utuk baju dewasa harga bervariasi, seperti halnya baju berkerah biasanya bisa menjual lima hingga 15 kodi tiap harinya sekarang hanya mampu menjual 6-8 kodi tiap harinya.

Untuk harga baju orang dewasa sebelumnya dipatok harga Rp45.000 hingg Rp65.000 tiap bajunya, ujarnya.

Para pedagang lainnya juga mengeluhkan keadaan pasar yang akhir-akhir ini mendadak sepi dan berkurangnya wisatawan nusantara. Hal ini disebabkan kenaikan adanya beberapa kebutuhan pokok lainnya naik dan diikuti kenaikan harga BBM.

Ia menjelaskan, kebanyakan barang barang yang dijual di Pasar Sukawati tak lain didatangkan dari masyarakat setempat Bali dan dari Pulau Jawa.

Dia juga menambahkan, untuk di Pasar Sukawati harga bervariasi seperti halnya gantungan kunci yang biasanya dijual dengan harga Rp5.000 per satuannya sekarang menjadi Rp7.500 per satuannya, tempat lilin kulit biasanya harga Rp9.000 hingga Rp13.500 per satuannya sekarang menjadi Rp 15.000 hingga Rp20.000 per satuannya, kotak tisu yang biasanya Rp25.000 hingga Rp35.000 per kotak sekarang menjadi Rp45.000 hingga 60.000 per kotak.

Kenaikan pada aksesoris atau pernak pernik mecapai Rp2.500 hingga Rp25.000 per satuannya.

Sedangkan untuk kain pantai yang biasanya Rp20.000 hingga Rp23.500 per satuannya sekarang menjadi Rp28.000 hingga Rp31.000 per satuannya, udeng yang biasanya Rp12.000 hingga Rp22.000 sekarang menjadi Rp30.000 hingga Rp35.000.

Mengalami kenaikan untuk kain dan baju mencapai Rp8.000 hingga Rp13.000 per satuannya.

Seorang wisatawan lokal dari Malang, Jawa Timur, yang bernama Adi (40) menjelaskan harga yang ada di Pasar Sukawati saat ini terbilang cukup mahal, pasalnya sudah beberapa kali mengantar murid-murid berwisata ke Bali baru sekarang berasa berat. AN-MB