Foto: Anggota DPRD Tabanan Partai Nasdem I Gusti Ngurah Sanjaya membudidayakan lebah madu  di kebunnya di Banjar Bugbugan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Tabanan (Metrobali.com)-

Masa pandemi Covid-19 bagi sebagian orang adalah masa-masa sulit, namun bagi sebagian yang lain masa penuh tantangan ini malah bisa melahirkan kreativitas dan ide-ide baru serta inovasi yang bisa menginspirasi bahkan memberdayakan masyarakat.

Seperti halnya yang dilakukan Anggota DPRD Tabanan Partai Nasdem yaitu I Gusti Ngurah Sanjaya. Di sela-sela kesibukannya sebagai wakil rakyat, Ngurah Sanjaya memberikan contoh yang baik dengan membudidayakan lebah madu di kampung halamannya di Banjar Bugbugan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Upaya itu dilakukan untuk memberikan inspirasi dan membuka wawasan warga bahwa ada peluang ekonomi yang didapatkan dari membudidayakan lebah madu sekaligus ikut menjaga dan melestarikan alam dengan menanam pohon dan berbagai jenis tanaman lainnya yang akan menjadi sumber pakan dari lebah madu itu sendiri.

“Saya memulai budidaya lebah madu awal pandemi tahun 2020 lalu. Sebenarnya hanya iseng saja ingin mencoba karena saya punya keluhan saraf kejepit dan kata seorang teman ada terapi sengatan lebah yang bisa membantu pengobatan saraf kejepit. Jadi saya coba pelihara tapi selanjutnya saya kembangkan karena ada potensi ekonomi dan ingin memberikan peluang kepada masyarakat,” tutur Ngurah Sanjaya, Sabtu (26/2/2022).

Jenis lebah madu yang dibudidayakan adalah jenis lebah Apis Cerana. “Ini jenis lebah Asia yang banyak beredar di lingkungan kita dan budidayanya juga tergolong mudah asalkan tersedia pakan dalam jumlah memadai dan berkelanjutan,” kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tabanan ini.

Lebah Apis Cerana ini dibudidayakan dalam kotak khusus. Awalnya Ngurah Sanjaya hanya punya kurang dari 10 kotak namun kini sudah berkembang menjadi lebih dari 20 kotak dan akan terus dikembangkan. Hasil madunya dikemas dalam botol dan diberi label produk bernama Saje Ye Bee Farm dan baru dipasarkan di sekitar Tabanan.

“Saya sudah menggunakan model beternak lebah madu dengan pola yang lebih profesional dengan 20 kotak, masih kita kembangkan pelan-pelan sepanjang tanaman tersedia,” ungkap politisi NasDem yang juga sangat konsern di dunia pertanian ini.

Ia menjelaskan budidaya lebah madu yang dilakukan adalah organik tanpa pestisida. Artinya pakan yang dimakan lebah madu dari pohon maupun bunga dan jenis tanaman lainnya bebas dari kontaminasi pestisida. Tentunya pola organik ini akan menghasilkan kualitas madu yang lebih bagus, lebih sehat dan aman.

“Lingkungan hidup lebah madu harus bebas pestisida, itu mengarah pada pertanian organik, tanaman organik,” ujar wakil rakyat dari NasDem yang juga dikenal dengan berbagai karya nyatanya di tengah masyarakat.

Ngurah Sanjaya membeberkan salah satu kunci sukses dalam budidaya lebah madu adalah ketersedian pakan bagi si lebah. Pakan ini memang harus disiapkan sejak awal bahkan idealnya sebelum memulai memelihara lebah madu.

Caranya dengan menanam vegetasinya baik pohon, tanaman bunga dan jenis tanaman lainnya. “Buatkan habitat dengan menanam pohon, bunga-bunga yang ada nektar dan polen yang tidak mengenal musim, contohnya tanaman air mata pengantin, santos, akasia, karpa, dan lainnya. Bisa juga dilengkapi dengan tanam pohon buah alpukat, mangga, nangka dan lainnya.

“Jadi kita siapkan vegetasinya dulu, baru memelihara lebah agar saat musim hujan maupun kemarau lebah tidak kekurangan makanan. Kalau kekurangan makanan mereka akan pergi dari koloni, dari rumah yang kita siapkan bahkan bisa mati,” terang Ngurah Sanjaya.

Dengan menanam vegetasi itu artinya juga petani atau pembudidaya lebah madu secara otomatis ikut melestarikan alam. Di sinilah nilai lebih dari budidaya lebah madu, tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan dengan mengonsumsi madunya, manfaat ekonomi dengan menjual madunya tapi juga memberikan keuntungan ekologis berupa pelestarian lingkungan sekitar.

“Kalau banyak orang melirik budidaya lebah madu maka alam akan lestasi karena banyak menanam. Budidaya lebah ini juga menjanjikan secara ekonomi. Jadi mari kita melirik usaha ini yang bisa dilakukan dengan modal kecil dan bisa bertahap sampai berkelanjutan,” pungkas Ngurah Sanjaya. (dan)