Para nelayan menjaring ikan di sungai Indus di Hyderabad, Pakistan (foto: ilustrasi).

Pakar iklim dan air dari berbagai wilayah Asia menekankan pentingnya bekerja sama dengan lingkungan, daripada melawannya, untuk menyelamatkan wilayah delta sungai di benua Asia, tempat tinggal lebih dari 400 juta orang, yang semakin menghilang.

Penelitian menyebut kejadian ini disebabkan oleh dampak gabungan antara kenaikan tinggi permukaan air laut yang didorong oleh pemanasan global, serta pengerukan dan pembuatan tanggul sungai di sejumlah sungai utama yang berdampak pada semakin cepatnya penyusutan dan tenggelamnya 7 sistem delta sungai utama di Asia, dari sungai Indus di Pakistan sampai ke Sungai Mutiara di China.

Para ahli menyatakan, kota-kota yang semakin berkembang menambah tekanan beban ke wilayah delta dan menguras air tanah. Ketujuh delta itu merupakan lokasi 14 kota dari 33 kota terbesar dunia , termasuk Bangkok, yang diperkirakan para ahli mengalami penurunan permukaan tanah sebesar 2 centimeter setiap tahunnya.

Kehilangan delta sungai tidak hanya akan memusnahkan ekosistem paling beragam di dunia, tetapi juga mengakibatkan migrasi massal, kekeringan pada tanah pertanian vital, serta mengacaukan sejumlah pusat bisnis paling dinamis di Asia.

Delta sungai Mutiara, yang terbentang hingga laut Cina Selatan melewati Hong Kong, sering disebut sebagai, “Bengkel Dunia” karena banyaknya aktivitas pabrik. Di Vietnam, para ahli memperkirakan 1 juta orang mungkin akan terpaksa meninggalkan delta sungai Mekong pada tahun 2050. (ti/ii) (VOA)