ilustrasi un
Buleleng, (Metrobali.com) –
Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di sejumlah sekolah di Kabupaten Buleleng, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Bali dalam melakukan pengawasan banyak menemukan pelanggaran saat pelaksanaan ujian nasiona.”Pelanggaran yang kami temukan, dimana Tim Monitoring UN Dinas Pendidikan Buleleng dalam hal melakukan pengawasan kurang maksimal. Dalam artian tidak serius mengawasi para siswa dalam menempuh UN” ujar Asisten ORI Bali, Mubarok, Selasa (5/4)
Anggapan kurang serius mengawasi peserta UN, menurut Mubarok tim monitoring sepanjang pelaksanaan UN hanya duduk diruang panitia ujian. Begitu juga pengawas ujian hanya duduk diruang ujian sembari bermain handphone.”Peristiwa ini, kami temukan di SMAN 4 Singaraja” ungkapnya.
Takpelak dengan kondisi seperti itu, para siswa memanfaatkannya untuk melanggar peraturan UN. Kesempatan itu mereka gunakan untuk memainkan telphonenya maupun menggunakan kalkulator.
Lebih lanjut Mubarok mengungkapkan yang lebih miris melihat suasana UN di SMAN 2 Singaraja. Disekolah ini, pihak ORI menemukan pengawas ujian justru tidak berada di ruangan ujian ketika ujian sedang berlangsung. “Pengawas ujian, Kami temukan sedang berada di luar ruang ujian sambil memainkan handphone” terangnya.”Begitu juga disekolah lainnya, kami menemukan pengawas tidak berada di ruang ujian. Namun mereka itu berada di luar ruangan sambil memainkan handphone,” imbuh Mubarok.
Menurut Mubrok, dengan hasil temuan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi ORI untuk selanjutnya ditindak lanjuti dengan memberikan laporan kepada pihak Dinas Pendidikan (Disik) Bali.”Kami kumpulkan semua temuan-temuan dalam pelaksanaan UN untuk ditindak lanjuti ke Disdik Bali sebagai bahan evaluasi” tandas Mubarok. GS-MB