Jembrana (Metrobali.com)-

Dana beasiswa miskin dari Pemerintah Pusat di SDN 1 Sangkaragung, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana dipertanyakan sejumlah warga miskin. Pasalnya beasiswa miskin tersebut dinilai salah sasaran.

Kesenjangan dalam pemberian beasiswa miskin, sangat dirasakan pasutri, I Putu Eli Murtopo (33) dengan Ni Komang Ayu Agustini (31). Dimana kedua putra kembarnya, I Putu Agus Danda Artayasa (9) dan I Kadek Agus Dandi Artadana (9) yang duduk di kelas VI, SDN 1 Sangkaragung tidak pernah mendapatkan beasiswa miskin. Padahal nama mereka tercatat dalam buku merah.

Dikatannya sejak putranya duduk di klas dua, ia sering diminta untuk mengumpulkan KK. Bahkan juga sering diminta tanda tangan. namun selalu saja disuruh menunggu. “Katanya nanti akan dipanggil, tapi sampai sekarang tidak pernah dipanggil-panggil” Jelasnya, Rabu (3/7).

Tapi belakangan, dari salah seorang guru yang mengajar putranya itu dikatakan kalau putranya itu batal mendapatkan beasiswa miskin. Dan dana beasiswa miskin yang keluar bulan Juni 2013 itu dialihkan ke siswa lain, karena anak saya nakal di sekolah.

Pasutri yang memiliki 4 putra itu kini bisa pasrah. Namun ia tetap meminta ada keadilan bagi dirinya dan putranya itu. Pasalnya ia juga sering dijanjikan bedah rumah, bahkan tempat tinggalnya sudah sering disurvey dan didatangi oleh aparat desa.

Sementara Kepala SDN 1 Sangkargung, Ni Nyoman Sri Oni Somawati mengaku tidak tahu atas usulan beasiswa miskin tahun lalu. Pasalnya ia baru menjabat sejak bulan Oktober 2012. Namun ia berjanji akan mengeceknya.

Dikatakannya beasiswa miskin yang diajukan ke Pemprov Bali hingga sekarang belum turun. Sedangkan yang cair bulan Juni 2013 lalu merupakan usulan sebelumnya yang diberikan kepada 10 siswa. “Saya tidak berani mengalihkan beasiswa miskin kepada siswa lain. Apalagi ini hak orang miskin” Ujarnya. MT-MB