Klungkung ( Merrobali.com )
Kembali Klungkung digemparkan dengan penemuan Bayi yang hanyut di sungai Cau. Jika tidak saja salah satu Warga Banjar Jelantik Kori Batu, Desa Tojan menemukannya pastinya si bayi tersebut tewas. Kejadian itu sendiri terjadi pada hari Senin (19/11) di siang  bolong. Penemuan bayi itu membuat gempar warga di wilayah tersebut. Korban yang akhirnya diketahui bernama A A Eka Radiyta 13 bulan asal Jalan Puputan, Semarapura Kelod berhasil diselamatkan warga. Padahal korban sempat hanyut dengan jarak sekitar 600 meter dari rumahnya.

Setelah dicari informasi ternyata bayi itu adalah Putra pasangan A.A.Rai Saputra dan Sintya.  Bayi ini ditemukan pertama kali dan ditolong oleh warga yang bernama Komang Santika 48 seorang buruh Cetak Batako asal Abang, Karangasem yang tinggal di lingkungan Jelantik Kori Batu.

Menurut Santika saat itu sekitar pukul 12.30 wita istrinya Ni Ketut Kartini 32 sedang mencuci peralatan dapur di Tukad Cau. Sedang asik mencuci piring dan sendok tiba tiba mata ibu rumah tangga ini tertuju dengan sebuah banda. Awalnya benda tersebut dikira boneka. Namun setelah di perhatikan ternyata seorang Bayi. Kartini pun langsung ketakutan dan lari terbirit birit seraya meminta tolong kalau ada bayi hanyut.

Mendengar teriakan sang istri, Suami Kartini, Santika langsung ke luar rumah. Si penyalamat ini pun berusaha mengejar sang bayi yang hanyut kerena derasnya aliran air ke hilir. Awalnya dia menduga kalau bayi malang tersebut meninggal dunia. Namun secara reflek tangannya langsung menangkap bayi tersebut kemudian membalikan badan si bayi. Saat itu keluar air dari perut bayi malang tersebut. dan Santika pun terus membalikan badan si bayi berulang ulang. Tidak lama kemudian bayi tersebut malah sadar. Begitu siuman, pasutri tersebut pun langsung berinisiatif melarikan bayi tersebut ke RS Klungkung untuk mendapat penanganan.

Begitu tiba di UGD RS Klungkung bayi malang tersebut langsung mendapat penanganan intensip dari dokter Candra Maya Sari yang bertugas di UGD. Setelah dilakukan penanganan dan pemeriksaan ditemukan korban hanya mengalami luka ringan yakni memar dibagian kepala. Luka tersebut diduga saat korban hanyut kepalanya terbentur dengan batu kali.

Selaian itu paru paru korban juga kemasukan air sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut. “Saat ini sedang kita lakukan observasi. Namun nampaknya korban tidak ada masalah sesuai pemeriksaan roentgen tadi,” ujar Dr Candra sumringah.

Sementara itu keluarga sang bayi yakni  AA Ngurah Putra 63 dan neneknya Jro Ratnasih 58 awalnya mendengar ada bayi hanyut ditemukan di sungai Cau dan dibawa ke RS Klungkung. Sementara beberapa waktu sebelumnya cucunya juga menghilang dari rumah saat bermain. Untuk memastikan Ngurah Putra pun langsung pergi ke RS Klungkung.

Kedua kakek dan nenek ini nampak menyesal atas kejadian tersebut. terlebih lagi saat itu dialah yang ngajak sang cucu. Diakuinya saat itu dia sedang nonton TV di kamar. Sementara cucunya dibiarkan bermain main di halaman rumah. Namun saat kakek dan nenek tersebut asik nonton sang cucu malah keluar pekarangan rumah. Balita yang masih berusia 13 bulan tersebut pun langsung nyebur ke sungai Cau yang ada didekat rumahnya.

Keduanya sempat panik mencari cari sang cucu. Namun kemudian mendengar kabar kalau ada Balita hanyut di sungai Cau dan sekarang ada di RS Klungkung. Keduanya pun datang ke RS Klungkung dan ternyata balita tersebut benar adalah sang cucu. “Saya bersama keluarga bersyukur cucu saya bisa diselematkan,” ujarnya seraya mengucapkan banyak terima kasih kepada warga yang telah menolong cucunya tersebut.

Sementara sang nenek Jro Ratnasih sempat menangis melihat kondisi sang cucu yang kesakitan karena paru parunya kemasukan air dan kepalanya memar. Untuk diketahui bapak dan ibu kandung Bayi tersebut sudah cerai dan sekarang balik ke Asam Bagus, Situbondo, Banywangi, Jatim. Sedangkan ayah anak tersebut sedang bekerja di Denpasar. SUS-MB