Denpasar (Metrobali.com)-

Banyak cara dilakukan warga muslim Bali untuk menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Dari sekedar berjalan-jalan (ngabuburit) hingga bermain-main bersama binatang reptil kesayangan Anda.

Di Bali, komunitas Barcode memiliki cara unik menunggu datangnya bedug maghrib. Komunitas pecinta binatang reptil ini bermain-main bersama binatang reptil kesayangannya. Banyak aneka binatang reptil yang dipelihara komunitas yang berjumlah 20 orang itu.

Mulai dari varanus albigularis, iguana, biawak, aneka macam ular, hingga kalajengking. Anggora komunitas Barcode tak melulu orang dewasa. Adapula bocah berusia 5 tahun yang memiliki binatang kesayangan ular phyton.

Adalah Jeje, bocah lelaki yang baru duduk di bangku TK besar. Jeje merupakan anak dari seorang jurnalis televisi di Pulau Dewata. Ayahnya, Nandhang Astika menjelaskan, ular phyton peliharaan anaknya didapat ketika ular yang masih kecil itu nyasar masuk ke rumahnya. Saat itulah Jeje menyukai ular itu dan memeliharanya hingga kini.

Hampir saban hari Jeje datang ke Lapangan Puputan Badung, Denpasar ditemani orangtuanya untuk bergabung bersama komunitasnya memamerkan ular peliharannya.

Ferry Suyanto, juru bicara Barcode menjelaskan, komunitasnya berdiri pada 14 Februari 2012. Ia mengaku mulai menyenangi binatang reptil pada tahun 2008. “Senang saja memeliharanya. Merawatnya susah-susah gampang, tergantung jenis dan cara memeliharanya,” kata Ferry, Selasa 16 Juli 2013.

Hampir saban minggu, jelas Ferry, organisasinya berkumpul di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. Tujuannya, pada Ramadhan ini untuk membuang waktu menunggu datangnya waktu berbuka. Pada sisi lain, Ferry ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas jika reptil bisa dijadikan binatang peliharaan.

“Masyarakat masih menganggap reptil ini negatif, berbahaya. Kami sosialisasikan bahwa reptil juga bisa dijadikan hewan peliharaan. Tentu sambil menunggu waktu berbuka puasa,” jelas Ferry.

Keberadaan komunitas ini disambut hangat pengunjung lapangan yang menjadi tempat favorit bermain keluarga itu. Tak sedikit yang mencoba memegang aneka jenis reptil itu. Tak sedikit pula yang berfoto bersama.

Siti, warga Denpasar, mengaku senang melihat-lihat aneka jenis reptil peliharaan komunitas Barcode. Meski tak berani memegang, namun ia mengaku senang melihat binatang yang terkenal buas itu bisa bersahabat dengan manusia. “Takut, tapi senang saja melihatnya,” ungkap Siti. BOB-MB