Buleleng, (Metrobali.com)-

Miris nasib yang dialami Nengah Soliana (67) beralamat Banjar Dinas Kanginan Desa Penuktukan Kecamatan Tejakula, Buleleng. Bagaimana tidak, pasalnya diduga lantaran masalah ekonomi, ia tega mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri pada Minggu, 5 Desember 2021. Dan diketahui sekitar pukul 09.30 wita bertempat di sebuah rumah diladang milik korban di Banjar Dinas Kanginan Desa Penuktukan.

Kronologis kejadian, berawal pada Mnggu, 5 Desember 2021 sekitar Pukul 08.00 Wita korban Soliana pergi dari rumahnya di Banjar Dinas Kanginan Desa Penuktukan dengan berjalan kaki. Selanjutnya pukul 09.00 wita, istri korban yakni Nengah Biniasih sedang berada di rumahnya dilokasi kejadian.

Selanjutnya sekitar Pukul 10.30 Wita, datang salah satu keluarga korban bernama Made Sitawan dan menanyakan keberadaan korban Soliana, untuk meminjam alat perangkap (jebag). Lantaran istri korban mengaku tidak mengetahui keberadaan korban, Sitawan meminta tolong istri korban mengambilkan alat tersebut. Ketika masuk ke dalam rumah, betapa kagetnya istrinya sudah nendapati suaminya tewas dalam kondisi tergantung di balok kayu dinding menggunakan tali nillon dengan panjang 1,5 meter, jarak tali dengan leher 75 Cm, dengan kaki menjuntai di lantai, jarak tali dengan tanah 210 Cm, korban mengenakan baju kaos warna putih dengan lengan warna biru, celana pendek warna hitam. Mendapati kejadian tersebut, saksi Sitawan dan istri korban langsung melapor ke Polsek Tejakula dan meminta bantuan warga sekitar untuk ikut mengevakuasi korban.

Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Tejakula I yang dipimpin dr. Daniel bahwa tidak terdapat tanda kekerasan, lidah menjulur, keluar air mani namun tidak ada kotoran dan diperkirakan kematian sudah 4 jam yang lalu dan mayat sudah kaku.

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya,SH seijin Kapolres Buleleng mengatakan untuk sementara penyebab korban melakukan gantung diri karena faktor Ekonomi.

“Atas kejadian tersebut keluarga korban sudah mengiklaskan dan tidak akan melakukan visum serta menerima pristiwa ini sebagai musibah.” tandasnya. GS