Bangli (Metrobali.com) – Musim upacara pengabenan atau pembakaran jenazah sejak Juli lalu yang akan berlangsung hingga November 2011, membuat para perajin bade/pengusung jenazah serta sarana penulangan atau tempat tulang di Bangli kebanjiran order.

“Kami sudah mengerjakan puluhan bade dan petulangan untuk keperluan pengabenan umat hindu,” kata I Wayan Sudana, salah seorang perajin bade di Desa Demulih, Bangli, Selasa.

Para pemesan bade itu tidak saja dari Kabupaten Bangli, melainkan juga datang dari Klungkung dan Gianyar.

“Setiap musim pengabenan order meningkat hingga 100 persen,” katanya seraya menyebutkan, sebaliknya jika musim pengabenan berakhir pesanan kembali lesu.

Ia mengaku jika hari-hari biasa tidak musim ngaben, pesanan yang datang ke tempatnya paling banyak 3 order. Namun bila seperti sekarang ini pesanan mencapai 8-10 bade per bulan.

Perajin lainnya, I Wayan Godogan menjelaskan, meningkatnya pesanan bade ke bengkel kerjanya menambah rezeki bagi perajin. Dengan pekerjaan bertambah, upah yang mereka terima juga naik.

“Saya sambil kuliah ikut membantu mengerjakan sarana pengabenan itu,” katanya seraya menyebutkan, harga satu bade mencapai Rp8 juta, sedangkan untuk petulangan berkisar Rp3,5 juta hingga Rp5 juta.

Sedangkan untuk sarana upacara pengabenan komplit biayanya bisa menembus angka Rp12 juta. “Harga yang kami tawarkan tergolong paling murah ketimbang di tempat lain,” ujar Godogan berpromosi.(Ant)