Denpasar (Metrobali.com)-

Buron kasus cassie Bank Bali, Djoko Tjandra sedang dalam perburuan untuk dipulangkan ke Tanah Air. Meski buron, Djoko Tjandra tetap leluasa mengembangkan asetnya di Indonesia. Salah satunya di Bali. Di Pulau berjuluk Seribu Pura ini, Djoko Tjandra memiliki aset berupa Hotel Mulia. Hingga kini pembangunan hampir rampung.
Kendati begitu, Ketua Komisi I DPRD Bali, I Made Arjaya meminta agar Hotel Mulia dihentikan terlebih dahulu. “Bekukan dulu Hotel Mulia. Siapa tahu dengan begitu Djoko Tjandra mau kembali ke Tanah Air,” kata Arjaya kepada sejumlah wartawan di Denpasar, Bali, Sabtu (11/8).
Ia menilai pembekuan segala aset Djoko Tjandra di Tanah Air adalah cara ampuh agar Djoko Tjandra mau kembali ke Indonesia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jika cara itu tak berhasil, politisi yang dikenal garang ini berharap pemerintah dapat bertindak tegas terhadap aset berjalan Djoko Tjandra.
“Sita segala aset Djoko Tjandra untuk Negara, termasuk Hotel Mulia di Bali,” tegas dia. Baginya, perilaku segelintir oknum di Negeri ini amat menggelikan. Bagaimana tidak. “Seorang buron yang notabene menjadi incaran aparat tapi bisa dengan leluasa mengembangkan asetnya di dalam Negeri. Mungkin Djoko Tjandra bilang begini ‘duit lu gua ambil, gua bangun di tempat lu, gua dapat izin dan baik-baik saja’,” ucapnya berkelakar.
Sejak awal, sambung Arjaya, sudah diakui proses perizinan banyak kejanggalan. Arjaya pun mengaku memiliki seabreg bukti yang sudah diserahkannya kepada Mabes Polri, Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi Bali dan Polda Bali. Belum lagi soal pembebasan tanah yang menurutnya juga bermasalah. “Siapa yang membekingi, siapa yang back-up, tolonglah kita pikir bersama soal kepentingan bangsa yang lebih besar,” ajak dia.
Keseriusan untuk menangkap, memulangkan dan membekukan aset Djoko Tjandra, menurut Arjaya, kini tergantung penegak hukum. “Nazaruddin bisa ditangkap dan dipulangkan. Nunun yang tidak lain istri mantan Wakapolri bisa dipulangkan. Kok hanya Djoko Tjandra susah sekali hingga bertahun-tahun,” imbuh politisi PDIP itu.
“Sekali lagi ini tergantung keseriusan penegak hukum. Jangan sampai hukum kita diinjak-injak seperti itu. Saya minta Pemerintah Pusat segera bekukan Hotel Mulia,” pinta Arjaya. BOB-MB