Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta).

Denpasar (Metrobali.com)-

Jelang pencoblosan Pilkada/Pilwali Denpasar 9 Desember 2020 yang tinggal menghitung hari, Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) makin dicintai generasi muda milenial Denpasar.

Berbagai program ditawarkan paslon nomor urut 2 yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai NasDem ini dianggap menghadirkan spirit perubahan demi akselerasi atau percepatan kemajuan Denpasar sebagai Ibukota Bali, Kota Internasional, Smart City (Kota Cerdas) dan Creative City (Kota Kreatif) Berdaya Saing dan Berbudaya.

“Konsep dan program-program Smart City Terintegrasi dan Berdaya Saing yang diusung Amerta untuk menghadirkan perubahan membuat kami generasi muda Denpasar tertarik dan siap mencoblos Amerta di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 9 Desember nanti,” kata tokoh muda Denpasar Kadek Eggy Segel yang juga Koordinator Relawan Pengawal Suara Pemilu (PSP) Kota Denpasar di sela-sela perayaan HUT ke-9 Partai NasDem di Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Rabu (11/11/2020).

Kadek Eggy Segel, Koordinator Relawan Pengawal Suara Pemilu (PSP) Kota Denpasar

Untuk diketahui pada Pilkada/Pilwali Denpasar, Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) mengusung visi yakni Membangun Denpasar yang Berseri (Bersih, Sejahtera dan Indah) Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana.

Visi ini ditunjang dua misi utama. Pertama, mewujudkan masyarakat Denpasar yang berbudaya, adil, inovatif dan sejahtera. Kedua, mewujudkan Denpasar sebagai salah satu Smart City berdaya saing di Indonesia.

Pada aspek Smart City dan Berdaya Saing ini yang juga menjadi harapan dan kebutuhan generasi muda Denpasar, Satyawan Amerta (relawan Amerta). Sebab hal itu berkaitan juga dengan pelayanan publik, penataan kota hingga yang terpenting adalah peningkatan kualitas SDM dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Di tengah pandemi Covid-19 generasi muda, para angkatan kerja usia muda, yang baru lulus sekolah dan perguruan tinggi butuh pekerjaan yang tentu semakin sulit didapatkan.

Harapannya paslon Amerta mampu hadir memberikan solusi agar generasi muda tidak sampai jadi pengangguran intelektual. Tentu dengan menciptakan lapangan kerja misalnya melalui menggenjot investasi strategis padat karya di Kota Denpasar.

Solusi lainnya Amerta diharapkan semakin banyak menghadirkan progam untuk mencetak entrepreneur baru, wirausaha muda yang tentunya mampu memanfaatkan kemajuan teknologi digital atau menjadi technopreneur (wirausaha berbasis teknologi) dengan mendirikan startup digital.

“Satyawan Amerta dan milenial Denpasar tertarik pada smart city berdaya saing kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja dan mencetak enterpreneur, startup, pelaku UMKM baru. Semoga Amerta ketika sudah terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Denpasar bisa mengeksekusi progam-program dengan baik,” papar Eggy Segel.

Karenanya kalangan generasi muda, generasi milenial Kota Denpasar menegaskan siap mendukung dan mencoblos paslon nomor urut 2  Amerta di TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada 9 Desember 2020 mendatang.

“Persaudaraan nomor 1 dan walikota jelas nomor 2,” tegas Eggy Segel yang juga Ketua Tim Relawan Garda Pemuda NasDem Kota Denpasar ini.

Begini Progam Unggulan Amerta

Untuk diketahui adaa sejumlah progam unggulan Amerta untuk membantu meringankan beban masyarakat. Diantaranya Amerta memprogramkan memberikan santunan kelahiran sebesar Rp 1 juta bagi warga Denpasar, hingga satuan kematian sebesar Rp 5 juta.

Tidak hanya memprogramkan santunan kelahiran dan kematian, Amerta juga akan memberikan insentif kepada pengurus PKK sebesar Rp 5 per tahun, insentif kepada pengurus Banjar sebesar Rp 30 juta per tahun hingga memberikan bantuan kepada STT (Sekaa Teruna Teruni) di tiap banjar sebesar Rp 25 juta per tahun.

Selanjutnya Amerta memprogramkan pendidikan dan kesehatan gratis untuk pekerja non formal. Lalu menyempurnakan program smart city yang ada sebagai pusat data guna menciptakan data yang transparan serta akuntabel.

Amerta juga akan mensinergikan pasar modern dengan pasar tradisional. Tidak hanya itu, Amerta juga meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas 24 jam dan rawat inap.

“Amerta komitmen menghadirkan perubahan dan pembaharuan di Kota Denpasar. Denpasar sebagai Ibukota Bali agar jadi Kota Internasional tidak boleh tertinggal seperti sekarang,” tegas Calon Walikota Denpasar nomor urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra.

Wadahi Kreativitas Milenial, Cetak Enterpreneur Muda

Calon Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara.

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) juga memberikan perhatian dan keberpihakan serius mewadahi kreativitas generasi muda Denpasar.

Amerta juga menyiapkan berbagai progam untuk mencetak generasi muda, generasi milenial sebagai wirausaha muda, entrepreneur yang tangguh dan mandiri.

“Dampak pandemi Covid-19 banyak yang kehilangan pekerjaan. Jadi ini juga momentum kita tanamkan mindset generasi muda agar berani keluar dari zona nyaman, berani belajar terjun sebagai wirausaha muda,” kata Ngurah Ambara.

Lebih jauh Ngurah Ambara mengungkapkan dengan melihat potensi generasi muda, sangat penting dan perlu ditingkatkan serta dibantu dalam pemberdayaan misalnya dalam hal anggaran untuk program-program kewirausahaan.

Dia beranggapan dengan peningkatan pemberdayaan di bidang entrepreneur dalam hal ilmu UMKM membuat para generasi muda bisa menjadi entrepreneur baru. Dengan ini kedepannya generasi muda bisa memegang peranan besar untuk kemajuan Kota Denpasar.

“Jumlah entrepreneur masih sangat sedikit di Denpasar. Tentu melalui pengetahuan tentang UMKM bisa menjadi lebih banyak entrepreneur yang berkembang,” papar Ngurah Ambara yang juga pengusaha money changer ini.

Pria pencita olahraga karate dengan mengelola Dojo Aikido Dirgahayu ini juga menegaskan bahwa generasi muda bisa menjadi pelaku UMKM baru. Untuk mewadahi hal ini, Amerta akan mencanangkan peningkatan program-program entrepreneurship di kalangan generasi muda dengan menangkap berbagai peluang yang ada.

“Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, kita perlu meningkatkan Urban Farming dan teknologi, serta penangkapan ikan. Dan membina masyarakat kota Denpasar menjadi nelayan yang professional,” papar Ngurah Ambara memberikan contoh-contoh peluang yang bisa dioptimalkan.

Amerta mencanangkan juga program untuk mewadahi kreativitas generasi muda dengan bantuan kepada tiap-tiap STT (Sekaa Teruna Teruni) sebesar Rp 25 juta per tahun.

Terkait hal ini Ambara menjelaskan ingin memberikan fasilitas kepada STT agar daya kreatif para generasi muda bisa meningkat dan bisa menggiring sekaa Teruna Teruni ini untuk menekuni kreativitas yang tidak hanya di bidang seni budaya tetapi bisa menjadi entrepreneur yang handal.

“Kita ingin meringankan beban masyarakat dan dengan adanya stimulus bantuan ini diharapkan STT mampu meningkatkan jiwa entrepreneurnya,” ungkap Ngurah Ambara yang merupakan pelestari seni budaya dan mendirikan organisasi budaya Dirgahayu Ambara Swari yang melestarikan seni pesantian atau Dharma Gita di seluruh Bali.

Ngurah Ambara yang pernah maju sebagai Calon Anggota DPD RI ini pada Pileg 2019 menyatakan bahwa daya kreativitas para generasi muda sudah semakin bagus. Terlihat dari kegiatan yang sudah dilakukan seperti kegiatan pembuatan ogoh-ogoh.

Kreativitas seni generasi muda di STT misalnya dalam hal pembuatan ogoh-ogoh diharapkan juga mampu meningkatkan citra Kota Denpasar di bidang pariwisata yang bisa dijual pada saat Nyepi.

Hadirkan Program Smart Banjar

Jika di masa pemerintahan Rai Mantra sudah dibangun Gedung Dharma Negara Alaya sebagai wadah para insan kreatif di Kota Denpasar, maka ke depan Amerta ingin menghadirkan program smart banjar. Konsepnya bagaimana keberadaan banjar ini bisa berkontribusi bagi perekonomian dan menjadi wahana mencetak entrepreneur baru di kalangan generasi muda.

“Kami ingin menciptakan simpul-simpul baru ekonomi kreatif di para generasi muda yang berbasiskan banjar lewat progam smart banjar,”  kata Calon Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Made Bagus Kertha Negara

Ini akan menjadi secara ruang kreasi anak muda mengasah jiwa entrepreneurship dimana banjar dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha berbasiskan ritel dan digitalisasi

Pihaknya berharap dengan adanya sistem smart banjar ini, bisa menjadikan masyarakat lokal dan krama banjar bisa membeli kebutuhan sehari-hari melalui banjar masing-masing.

Menurut pria yang juga Wakil Bendesa Adat Desa Adat Denpasar ini smart banjar ini bisa melahirkan enterpreneur muda baru dan pelaku startup (usaha rintisan) baru berbasis teknologi.

“Sehingga semua komponen akan hidup dan Ibu PKK akan terlibat serta sekaa teruna akan menjadi ojek internal mereka” papar Bagus Kertha Negara yang juga seorang pengusaha ini.

Sistem smart banjar ini akan mendapatkan profit bulanan yang nantinya akan dimanfaatkan untuk  mengelola demi kepentingan masyarakat yang berada di sekitar banjar serta untuk mendanai anak-anak sekaa teruna teruni dan juga untuk kepentingan pura yang ada di wilayah banjar tersebut.

Pria yang akrab disapa Sting ini mengungkapkan sistem smart banjar ini untuk mengurangi keinginan untuk membeli kebutuhan sehari-hari di pasar modern yang kebanyakan dimiliki oleh orang luar Bali.

“Sistem ini akan terkoneksi dengan banjar-banjar yang lain guna mengetahui produk yang dijual oleh banjar lain,”jelas Putra kedua dari pendiri ASTI dan penggagas konsep Tri Hita Karana, Prof. Mertha Sutedja ini.

Sistem smart banjar ini juga akan bekerjasama dengan pihak bulog untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Efisiensi ini akan lebih baik dilakukan demi mengurangi masyarakat untuk membeli kebutuhannya di pasar modern.

Dengan kerjasama dengan pihak bulog akan memberikan profit (keuntungan) sekitar 50% yang didapatkan, akan dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar banjar.

“Aplikasi sudah siap, tinggal kita aplikasikan saja ke setiap banjar,” tegas pria yang juga Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata Kertha Wisata Denpasar ini.  (ian)