Bangli, (Metrobali.com)

Masyarakat Bali harus bersyukur dianugerahi Tuhan 4 danau yakni Danau Tamblingan, Danau Buyan, Danau Beratan dan Danau Batur. “Keberadaan danau tersebut harus dirawat untuk bisa terjaga keseimbangannya bagi anak cucu,” ujar anggota DPR RI, I Nyoman Parta saat berada di Danau Batur untuk melakukan penebaran Eco Enzym (EE) bersama Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, Jero Gde Batur, Kades se-Deda bantaran Danau Batur, Perwakilan dari lembaga/kementrian dan penggiat lingkungan, Jumat (23/12/2022).

Pada kesempatan itu Nyoman Parta mengatakan, merawat danau adalah urusan peradaban manusia dari generasi ke generasi karena manusia akan selalu membutuhkan danau sebagai sumber air dan kehidupan di daratan. Salah satu cara yang sangat hemat biaya dalam menjaga kestabilan kehidupan di danau adalah dengan Eco Enzym. Cara kerja Eco Enzym menurut Dr. Joean Oon penggiat EE internasional, dalam perbaikan kualitas air danau adalah dengan menjadi katalisator yang mampu menghaluskan partikel air. “Sehingga bisa menembus lapisan sedimentasi dasar danau yang mengakibatkan lapisan bawah danau mendapatkan oksigen yang cukup untuk tumbuh suburnya mikroorganisme pengurai polutan, terang Nyoman Parta.

Lebih lanjut dikatakannya, Eco Enzyme dibuat dengan biaya yang sangat murah. Cara membuatnya sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh semua orang dari anak-anak orang dewasa termasuk lansia. “Eco Enzyme adalah cair multifungsi hasil dari permentasi buah gula dan air dengan rumus satu, tiga sepuluh dengan fermentasi minimal 3 bulan,” ujar anggota Komisi VI DPR RI yang juga dikenal penggiat lingkungan ini.

Pertanyaan seberapa banyak Eco Enzyme yang harus dituangkan? Menghitung skala air dengan Eco Enzyme tidak bisa seperti menghitung skala dalam ruang lab yang tertutup. Danau adalah tempat yang terbuka, ada faktor alam yang bekerja ada langit ada hujan ada kosmik semesta berupa bulan matahari dan bintang dan planet.

Jadi urusan bukan seperti hitungan matematik, bukan pula semata urusan air dan Eco Enzymnya. “Namun lebih dari itu, ini juga adalah soal energi dengan energi, bukan seberapa banyak Eco Enzyme dituangkan melainkan seberapa ikhlas kita melakukan perawatan terhadap danau, seberapa konsisten kita melakukannya, ini adalah urusan cinta manusia terhadap alam dengan cinta alam kepada manusia,” pungkasnya.

Parta juga berharap, jangan ragu untuk melangkah, yakinlah jika melakukan dengan sepenuh hati, maka alam semesta pun bahu membahu membantu mewujudkannya. “Lakukan dengan konsisten maka kita akan berhasil. Sebelum penuangan Eco Enzym, juga akan diambil sampel air Danau Batur untuk dibawa ke lab. Dikemudian hari setelah rutin dilakukan penuangan Eco Enzym akan dilakukan pengambilan sampel secara berkala,” tuturnya.

Semoga Sesuhunan yang berstana di danau yang sangat indah ini, Ida Betara Dewi Danu menuntun kita dan memberikan kekuatan bagi kita semua. Semoga Hyang Widhi merestui Karmayoga ini, lanjutnya. (RED-MB)