Foto: Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi Pasar Nusa Dua, di Bali Collection, ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, pada Sabtu, 7 Mei 2022.

Nusa Dua (Metrobali.com)-

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan dukungannya, terhadap pengembangan wellness product, atau produk kebugaran dan kesehatan serta menggarap serius industri wellness di tanah air.

Bahkan Erick Thohir mendukung penuh ide Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, untuk mendorong Bali menjadi pilot projects industri wellness berkelas dunia.

Dukungan ini disampaikan Erick Thohir di sela-sela mengunjungi Pasar Nusa Dua, di Bali Collection, ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, pada Sabtu, 7 Mei 2022 didampingi Teten Masduki.

Erick Thohir menegaskan Kementerian BUMN selalu mendukung penuh langkah Kementerian Koperasi dan UKM untuk menguatkan UMKM dan membawa UMKM ke pasar global. Termasuk secara khusus menggeliatkan UMKM yang menggarap produk wellness.

“Saya rasa ide kreatif dari Kementerian Koperasi dan UKM ini luar biasa. Karenanya kami selalu bersinergi. Kita selaku pendukung di belakang, inisiasinya dari Pak Teten, kita harus lakukan secara maksimal,” ujar Erick Thohir.

Dukungan Kementerian BUMN dilakukan melalui pembiayaan, pendampingan dan membuka akses pasar bagi pelaku UMKM. “Kita tidak bisa membuka akses market sendiri tanpa dukungan kementerian lain,” katanya.

Erick Thohir menambahkan perusahaan-perusahaan BUMN diarahkan untuk mendukung dan menyerap produk wellness UMKM lokal. Misalnya hotel-hotel BUMN nantinya produk yang digunakan bukan lagi merek luar melainkan produk wellness lokal. Nantinya BUMN Sarinah juga disiapkan menjadi agregator produk UMKM ini.

“Kita gabungkan hotel-hotel BUMN yang ada 100. Nanti itu semua produknya harus disupport oleh UMKM. Nanti Sarinah yang menjadi agregatornya. Brand-nya Sarinah, tapi produk di belakangnya UMKM semua. Jadi nanti produk di hotel-hotel BUMN bukan merek yang asing-asing, sabunnya, samponya semua dari lokal,” paparnya.

Rumah sakit juga didorong menggunakan produk wellness lokal, seperti produk obat-obatan herbal. “Kita akan trial pelan-pelan dan itu juga di belakangnya ada UMKM,” imbuh Erick Thohir.

Rumah Sakit Internasional yang dibangun di Sanur, Denpasar juga didorong menyerap produk wellness lokal dan menjadi bagian ekosistem industri wellness yang lebih besar. “Itu bagian yang lebih besar peningkatan standar kesehatan masyarakat,” pungkas Erick Thohir.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan Pasar Nusa Dua ini merupakan road to G20. Event ini akan digelar beberapa kali hingga bulan November 2022 dengan harapan mampu mendatangkan brand lokal lainnya untuk berpameran di Bali Collection Nusa Dua.

Jadi setelah Pasar Nusa Dua ini  akan dilanjutkan kepada event-event yang lebih besar, dan mengaktivasi semua area Bali Collection, ITDC, Nusa Dua. Teten mengatakan, G20 dijadikan event promo produk UMKM. “Ini merupakan aktivasi sehingga bulan November betul-betul siap semuanya,” ujarnya.

Produk-produk UMKM yang akan dipamerkan pada G20 akan dikurasi. “Produk yang dipamerkan produk unggulan. Karena menyasar pasar luar negeri. Menampilkan brand-brand lokal yang siap go global,” ungkapnya.

Berbagai produk kreatif dan inovatif dari UMKM ditampilkan dalam Pasar Nusa Dua ini termasuk yang mencuri perhatian juga adalah wellness product yang kini juga tengah gencar didorong oleh Kemenkop UKM untuk bisa tembus ke pasar global dan industri wellness dalam negeri juga terus didorong agar semakin kuat.

Diharapkan jelang November pemeran UMKM makin meriah dalam rangka menyambut G20 tersebut. “Kami berusaha agar G20 ini sukses,” ujar Direktur Utama SMESCO, Leonard Theosabrata.

Di sisi lain Menkop UKM Teten Masduki menyebutkan trend industri wellness di dunia terus bertumbuh dan Indonesia khususnya Bali harus mampu menangkap peluang yang ada. Bahkan dirinya mendorong dan optimis Bali bisa menjadi pilot projects industri wellness berkelas dunia.

Kemenkop ingin memastikan UKM Indonesia hadir kuat dalam ekosistem industri wellness, tangguh di pasar lokal dan unggul di pasar global dengan potensi ekonominya yang mencapai Rp 63.000 triliun (berdasarkan data: Global Wellness Institute 2020).

Teten menyebutkan Bali mempunyai modal yang sangat kuat menjadi pilot projects industri wellness berkelas dunia. Hal ini lantaran Pulau Dewata Bali memiliki semua aspek yang sangat lengkap untuk mendukung pengembangan industri wellness.

Pertama, nilai-nilai luhur literasi, tradisi,adat dan budaya Bali yang menjadi wujud dari tradisi wellness Bali. Kedua, ragam kekayaan sumber daya alam yang menjadi komposisi utama produk-produk wellness.

Ketiga, kreativitas dari para pelaku ekonomi UMKM Bali sangat luar biasa. Keempat, produk wellness Bali memiliki keunggulan karena sangat berkaitan erat dengan industri pariwisata di Bali. “Pengembangan produk wellness ini bisa jadi bagian ekosistem pariwisata dunia,” ujar Teten. (wid)