I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si

Denpasar, (Metrobali.com)-

I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si juga dikenal sebagai Bintang Puspayoga kelahiran 24 November 1968 dipercaya sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo.

Ia merupakan istri dari Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga kelahiran 7 Juli 1965 yang pernah sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo 2014 -2019.

Sebelumnya juga Puspayoga merupakan Wakil Gubernur Bali periode 2008–2013 mendampingi Gubernur Bali I Made Mangku Pastika (Anggota DPD RI 2019-sekarang). Bahkan Puspayoga juga menjadi Wali Kota Denpasar untuk periode 2000–2005 dan 2005–2008.

Ia juga adik dari Jayanegara sebagai Walikota Denpasar. Bintang Puspayoga adalah wanita Hindu dari Bali pertama yang terpilih sebagai menteri telah mensosialisasikan 5 isu prioritas Presiden Jokowi yang diberikan Kementerian PPPA RI baik itu peningkatan kualitas perempuan di bidang kewirausahaan, kesetaraan gender, peranan ibu dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerjaan dan perkawinan anak.

Dari lima isu itu perempuan harus berdaya secara ekonomi, karena setelah berdaya empat isu lainnya dapat diselesaikan.

Budayawan Putu Suasta yang Alumnus UGM dan Cornell University memuji kepemimpinan Bintang Puspayoga sebagai Tokoh Perempuan Hindu yang memberikan inspirasi kepada pemuda, kaum milenial khususnya kaum perempuan.

Bintang Puspayoga memang aktif dalam organisasi perempuan umat Hindu, kini sebagai Ketua WHDI Provinsi Bali yang membawa visi misi WHDI memajukan SDM Hindu.

Dengan kehadiran Bintang Puspayoga dalam Peringatan HUT WHDI XXXV yang bertajuk “Perempuan Berdaya Wujudkan Generasi Bebas Stunting, Cerdas dan Tangguh” di Denpasar, Minggu (26/2).

Diharapkan memberikan semangat baru bagi kaum milenial Hindu, khususnya pemudi Hindu untuk terus aktif belajar, berkarir hingga memperoleh posisi strategis.

 

Pengamat politik Putu Suasta nampak akrab dengan I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo.

Putu Suasta sudah mengenal lama sosok Bintang .sebagai “Sosok perempuan yang berpandangan plural, menerima segala perbedaan, humble, rendah hati, tegas,tenang, penuh empati dan peduli pada orang susah,” ujarnya.

Peran serta perempuan bisa meniru kiprah Bintang yang aktif mendukung kegiatan – kegiatan umat Hindu. Bahkan hadir dalam acara bersejarah pada Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat yang mengusung “Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh”.

Acara itu akan menjadi sejarah baru bagi umat Hindu mampu menggelar Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Aula Gedung Nusantara IV DPR RI, Kompleks Senayan, Jakarta, pada Minggu, 10 April 2022.

Bintang juga dipilih sebagai narasumber dalam acara Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2023 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2023).

Dia menjadi narasumber bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu, anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno, anggota DPR RI Krisdayanti, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Akademisi Dr Reni Soewarso dari FISIP Universitas Indonesia (UI), pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, ekonom Aviliani hingga Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid. Selain itu, kaderisasi perempuan ini juga mengundang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri.

Maka dari itu, Tokoh Wanita Bali harus lebih optimis dan percaya diri kelak bisa menjadi pemimpin – pemimpin Bali, Indonesia maupun dunia.

Banyak wanita Hindu bisa menjadi kepala negara, wakil kepala negara, maupun duduk di parlemen, termasuk bisa sukses membangun dunia usaha.

Contohnya, Draupadi Murmu seorang politisi India yang merupakan Presiden India ke-15 sejak 2022, dimana saat ini India tengah menjadi sorotan dunia karena sebagai tema Keketuaan G20 India 2023, yaitu “Vasudhaiva Kutumbakam – One Earth, One Family, One Future”.

Menariknya lagi, Draupadi Murmu berasal dari etnis minoritas kini menjabat sebagai presiden pribumi pertama India, menjadikannya perempuan kedua dalam sejarah negara itu yang memegang jabatan presiden. Dimana Pratibha Devisingh Patil merupakan Presiden Perempuan pertama India ke-12 (2007-2012).

Begitu juga ada sosok Kamala Harris, wakil presiden Amerika Serikat (AS) merupakan seorang keturunan India (Hindu) yang mendampingi Presiden AS Joe Biden.

“Cita-cita besar bagi kaum wanita agar terus dipupuk. Kedudukan wanita sangat dimuliakan dalam kitab suci Veda. Keberhasilan lelaki besar dipengaruhi oleh wanita. Kemasyuran Rama karena ada Sita, Pandu karena ada Dewi Kunti. Dengan kesalehan Dewi Kunci bisa melahirkan Pandava sebagai pemimpin dunia dan menegakkan prinsip-prinsip dharma,” ujarnya.

Bintang sebelumnya, Ia mengawali karir dengan mengikuti ajang Puteri Indonesia 1992 mewakili provinsi Bali dan berhasil meraih Juara Harapan 2.

Ia juga dikenal sebagai atlet tenis meja. Ia pernah menjuarai Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi Oktober 2010 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta dan diangkat menjadi Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali periode 2010-2014. Ia juga merintis kejuaraan tenis meja antar PKK banjar se-kota Denpasar pada 2002.

Perempuan kelahiran Penatih, Kota Denpasar, pada 24 November 1968 itu tercatat sebagai PNS di Pemkot Denpasar sejak 24 Desember 2008. Kemudian menduduki posisi pertama sebagai Inspektur Pembantu Wilayah III pada Inspektorat Kota Denpasar sejak 31 Desember 2008.

Jabatan di birokrasi dari Bintang Puspayoga kemudian naik lagi ke eselon II b dengan posisi sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kota Denpasar pada 21 Maret 2013.

Yang terakhir, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali itu terpilih menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II) Setda Kota Denpasar sejak 29 Mei 2019 setelah menempati peringkat teratas dalam seleksi terbuka yang dilakukan tim seleksi saat itu.

Bintang pun aktif di beberapa organisasi. Sebagai istri Menteri Puspayoga, Bintang menjabat sebagai Dewan Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM.

Selain itu, dia menjabat sebagai Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Ketua Bidang II Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja.

Pada pertengahan September 2019, Bintang meluncurkan buku “Sinergi untuk Negeri”, yang merangkum perannya selama lima tahun menjalankan tugas di sejumlah organisasi.

Bintang Puspayoga juga memberikan Layanan SAPA 129 kepada Perempuan dan Anak atau perempuan dan anak yang mengalami kekerasan atau diskriminasi. Dengan segera laporkan ke Hotline SAPA129 ya! Layanan SAPA 129 dapat diakses melalui hotline 129 atau Whatsapp 08111-129-129.

Layanan Call Center SAPA 129 bertujuan untuk mempermudah akses bagi korban atau pelapor dalam melakukan pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pendataan kasusnya.

SAPA129 memiliki enam jenis layanan, yaitu layanan pengaduan masyarakat, pelayanan penjangkauan korban, pelayanan pengelolaan kasus, pelayanan akses penampungan sementara, pelayanan mediasi, pelayanan pendampingan korban. Mentri Bintang menjadi model bagi sukses story kaum milenial dan kaum wanita.

Banyak orang tidak tahu kiprah Bintang Puspayoga selama ini. Sosok wanita tangguh memang jarang masuk berita di media lokal Bali. Wanita kelahiran 1968 ini memang lebih banyak bekerja, tidak sesering mengekspose kegiatan secara masiv di media.

Karena prestasinya yang sudah menasional tersebut, apalagi Bintang Puspayoga sangat dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri maka tak salah masyarakat menggadang gadang sosok wanita didorong untuk menjadi calon Gubernur Bali periode 2024-2029. Kita tunggu saja, siapa kader PDI Perjuangan akan diberi rekomendasi oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. (Adi Putra)