Buleleng (Metrobali.com)-

Sama halnya dengan Tabanan, Buleleng yang merupakan kabupaten paling utara Pulau Bali juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat dalam membiayai berbagai program pembangunannya. Lebih dari itu, Provinsi juga melaksanakan berbagai program luncuran untuk menggenjot pembangunan di Bumi Panji Sakti.

Pada tahun 2009, Buleleng menetapkan APBD sebesar Rp. 742,2 milyar. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Buleleng saat ini hanya mengantongi PAD sebesar Rp. 57,2 milyar, selebihnya disupport pusat dan provinsi masing-masing sebesar Rp. 539,6 milyar dan Rp. 91,3 milyar. Selanjutnya pada tahun 2010, daerah ini menetapkan APBD sebesar Rp. 863,6 milyar dengan PAD saat itu hanya mencapai Rp. 77,2 milyar. Dengan kata lain, Buleleng mendapt kucuran dana pusat dan provinsi sebesar Rp. 786,4 milyar. Sementara itu pada tahun 2011,2012 dan 2013, APBD Buleleng berturut-turut sebesar Rp. 1,054 trilyun, 1,184 trilyun dan Rp. 1,286 trilyun. Pada tiga tahun itu, PAD Buleleng tercatat sebesar Rp. 102,055 milyar, 116,12 milyar dan 128 milyar, sisanya mendapat bantuan pendanaan dari pemerintah pusat dan provinsi.

Selain gelontoran dana yang masuk melalui APBD, pemerintah provinsi juga melaksanakan program pembangunan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat setempat, diantaranya sharing pendanaan JKBM, bedah rumah, dan simantri. Buleleng juga mendapat alokasi dana untuk program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu).

Untuk program JKBM yang dinikmati masyarakat Buleleng, mulai tahun 2010 hingga 2012 Pemerintah Provinsi  menggelontor dana berturut-turut sebesar Rp. 17,7 milyar, 16,7 milyar dan 21,2 milyar. Sementara untuk program bedah rumah, hingga tahun 2013 Provinsi Bali membantu 1.758 unit rumah bagi penduduk miskin dan juga penderita gangguang jiwa. Selain itu, untuk membangkitkan sektor pertanian,  provinsi juga mengembangkan 72 unit simantri di wilayah itu. Untuk program Gerbangsadu, Buleleng menerima bantuan sebesar Rp. 33,66 milyar untuk 33 desa dengan penduduk miskin lebih dari 35 persen.

Selain itu, Provinsi juga mengucurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK). BKK antara lain dialokasikan untuk tunjangan penghasilan bendesa sebesar Rp. 504 juta, tunjangan penghasilan aparat pemerintah desa Rp. 3,1 milyar, bantuan untuk sekaa kesenian Rp. 175 juta. Dalam bidang pendidikan, Buleleng juga dibantu biaya pendidikan siswa SMK Negeri sebesar Rp. 3,5 milyar, untuk SMA negeri sebesar Rp. 3,9 milyar, pendamping BOS SMP Negeri Rp. 1,3 milyar dan pendamping BOS SD Negeri Rp. 1,9 milyar. RED-MB