Denpasar (Metrobali.com)-

Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sudah dideklarasikan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014. Sejumlah pihak berkomentar jika pencalonan keduanya dapat dievaluasi. Namun bagi Ketua DPD Hanura Bali, Gede Ngurah Wididana (GNW), pencalonan itu sudah sesuai mekanisme dan prosedur. Bahkan, seluruh kader atau DPD se-Indonesia yang meminta keduanya untuk duet pada Pemilu 2014.

“Sudah sesuai proses. Itu dari surat DPD se-Indonesia untuk mengukuhkan mereka. Itu dukungan. Deklarasi dilakukan setelah pertemuan seluruh DPD se-Indonesia. Seluruh DPD yang mengusulkan. Sekarang tinggal branding,” kata Wididana, Kamis 25 Juli 2013.

Ia menyadari banyak pihak mengatakan deklarasi mereka terlalu dini. Jika dilihat dari sisi negatif, Wididana mengakui hal itu benar adanya. Namun, ketika deklarasi itu dilihat dari sisi positif, maka deklarasi Wiranto-HT menguntungkan Hanura dan rakyat Indonesia.

“Semakin awal keduanya mengungkapkan visi misi. Jadi bukan capres survei. Mereka berangkat dari visi yang kuat. Dalam organisasi, siapa yang ribut, itu yang tidak bekerja. Siapa yang ribut setelah hidangan selesai, dia tidak ikut memasak,” imbuh dia.

Pria yang akrab disapa Pak Oles itu melanjutkan, saat ini yang dibutuhkan Hanura untuk dapat ke luar sebagai pemenang pada Pemilu 2014 adalah kecepatan, keakuratan, relasi yang luas dan kerukunan internal.

Menurut dia, Wiranto-HT merupakan pasangan serasi. “Ini harapan baru,” tegas Wididana. Keduanya, sambung calon anggota DPR RI Dapil Bali itu, merepresentasikan komposisi mayoritas dan minoritas, pribumi dan non pribumi. “Selama ini tidak ada komposisi yang diusulkan atau paket capres-cawapres yang sudah jadi mewakili seperti itu,” papar Wididana.

Ia menilai Wiranto-HT memiliki peluang yang besar memenangkan Pemilu 2014. “Dari hasil survei LSI dan sejumlah lembaga lainnya, kami mengalami peningkatan drastis. Kami sekarang 7 persen, dari sebelumnya sekitar 1, 5 persen. Peningkatannya hampir 5 kali lipat,” imbuh dia.

Bali sendiri sudah menyiapkan strategis untuk memuluskan jalan Wiranto-HT. Selain gerakan turun ke bawah, Hanura Bali juga menarget satu dapil satu caleg yang lolos.

Ada 55 dapil DPRD Bali, 1 dapil DPR RI. Belum lagi ditambah DPRD kabupaten/kota. Selain itu, target pemetaan nasional sebanyak 77 anggota DPR RI diyakini mampu mendongkrak perolehan suara Hanura. Saat ini, Hanura memiliki modal 17 anggota DPR RI. “Meski agak berat, tapi bukan tidak mungkin, karena investasi yang sudah dilakukan 5 tahun belakangan,” ucapnya optimistis.

Hanura Bali, beber GNW, juga akan mengoptimalkan kekuatan mesin partai. Juga menggerakkan sistem kekerabatan dalam kelompok dan keluarga. “Di Bali ini dikenal dengan sistem dadia,” ulasnya. Ia juga mengaku akan mengoptimalkan relawan melalui aktivitas riil di masyarakat,” imbuhnya.

“2014 memang persaingan berat. Tapi kami optimistis dengan semangat dan kerja keras kami,” tutup Wididana. BOB-MB