Denpasar (Metrobali.com) –

Mengimani kebenaran ayat Al-Qur’an serta rajin membacanya secara teratur saja ternyata belum cukup untuk menuntaskan kewajiban  kita terhadap kitab suci. Meski demikian tadarus Al-Qur’an memang merupakan ibadah yang bernilai besar, karena kita mendapat sepuluh kebaikan pada setiap huruf yang dilafalkan.

Namun alangkah lebih baiknya jika aktivitas ibadah ini dibarengi dengan perenungan akan kandungan yang termuat dalam firman-firman Allah ini. Dengan begitu kita akan dapat mengambil ibrah (pelajaran) untuk selanjutnya diamalkan dalam keseharian kita. 

Inilah yang disebut tadabbur Al-Qur’an yang seharusnya menjadi tujuan utama saat tadarus.

Saat hati dan pikiran terpusat pada kandungan ayat-ayat suci, maka jiwa menjadi tenang dan lapang meskipun permasalahan hidup tengah menghimpit. 

Kehidupan yang dekat dengan Al-Qur’an juga membuat seorang hamba semakin kuat imannya, semakin dicintai oleh sang Pencipta, dan selalu mendapatkan ridho-Nya.

Inilah sebabnya setan berupaya keras untuk menjauhkan kaum Muslimin dari tadabbur Al-Qur’an. Menurut Imam Ibnu Hubairah, dengan tipu dayanya setan berusaha menghalangi datangnya petunjuk dari Al-Qur’an kepada orang-orang beriman.

Ini misalnya dengan menerbitkan perasaan tidak mampu memahami bahasa Al-Qur’an karena tak pernah mempelajari Bahasa Arab. Padahal Allah Swt telah menegaskan dalam Surat Al-Qamar Ayat 17:

 “Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”

Jadi setiap orang dapat merenungi kandungan isi Al-Qur’an, baik muda maupun tua, termasuk orang awam sekali pun. Apalagi saat ini tersedia semakin banyak fasilitas untuk belajar membaca sampai memahami makna ayat-ayat suci, yaitu dengan aplikasi Al-Qur’an digital.

Salah satunya adalah TafsirWeb.Com yang sangat mudah digunakan serta dapat diakses menggunakan berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, sampai PC. 

Selain menyediakan ayat suci Al-Qur’an juz 1 sampai 30 sekaligus terjemahannya, aplikasi ini juga menyuguhkan tafsir ayat lengkap dari sumber-sumber terpercaya.

Ini misalnya tafsir Kementrian Agama Indonesia dan Kementrian Agama Saudi Arabia, tafsir al-Wajiz, al-Muyassar, dan sebagainya. Untuk mengetahui tafsir dari suatu ayat, Anda cukup membuka website TafsirWeb.Com, memilih surat, dan mengklik nomor ayatnya. 

Dengan platform ini sekarang Anda dapat ber-tadabbur Qur’an kapan dan di mana saja dengan praktis tanpa perlu membawa mushaf dan kitab tafsir yang berat.

Untuk mempelajari kandungan ayat-ayat Al-Qur’an, Anda dapat memulainya dari ayat-ayat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti referensi berikut.

  1. Surat Yunus Ayat 40-41. Di dalam ayat ini diterangkan bahwa ada golongan yang tidak mempercayai kebenaran Al-Qur’an dan tidak beriman kepada Allah Swt. Mereka selalu berbuat kerusakan dan kekufuran sehingga kelak Allah menghukum mereka dengan siksaan yang keras. Selanjutnya adalah petunjuk bagi Rasul Muhammad saw, jika kaum musyrikin mendustakannya, maka hendaklah Rasul berkata: ”Agamaku dan amal perbuatanku adalah bagiku, dan agama serta perbuatan kalian adalah untuk kalian. Kalian tak akan mendapatkan balasan atas perbuatanku, dan sebaliknya, aku pun tak akan mendapat ganjaran untuk perbuatan kalian.
  2. Surat al-Insyirah. Surat ini merupakan pengingat akan kesempurnaan karunia Allah kepada Rasulullah saw dengan diangkatnya kesusahan, kesempitan, serta kesedihan dari diri beliau. Dalam surat ini Dia menjanjikan bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan.
  3. Surat An-Nur Ayat 2. Pada ayat ini Allah Swt memberikan petunjuk untuk menghukum mereka yang berzina. Untuk laki-laki maupun perempuan lajang yang berzina maka sanksinya adalah 100 kali cambukan dan pengasingan selama setahun. Hukuman atas kejahatan ini seharusnya juga disaksikan oleh kaum Muslimin untuk memberikan pelajaran dan efek jera.
  4. Surat Al-Mujadalah Ayat 11. Ayat ini memberikan ibrah tentang adab saat berada di dalam majelis atau pertemuan. Jika kita diminta untuk memberikan tempat kepada orang lain pada majlis tersebut, hendaknya memenuhinya sebagai implementasi dari sikap sopan santun. Demikian pula orang mendapatkan keleluasaan tersebut tidak sampai mengganggu yang telah membantunya. Pahala bagi mereka yang mengamalkan adab tersebut dalam kesehariannya adalah diangkat derajatnya oleh Sang Pencipta.
  5. Surat Al-Isra Ayat 23. Di sini Al-Qur’an memberikan peringatan untuk tidak menyembah selain Allah Swt serta berbuat baik kepada orangtua yang telah berusia lanjut. Kita juga dilarang untuk berkata kasar kepada orangtua, menyakiti perasaan, atau membentak mereka. Sebaliknya, Allah memerintahkan kita untuk bersikap lemah lembut dan berkata santun kepada orangtua.

Sesungguhnya tampak tanda-tanda pada seseorang yang dapat menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan mengambil hikmah darinya. 

Ini antara lain menjadi semakin dekat dengan Al-Qur’an, bertambah tebal keimanannya, tersentuh jiwanya ketika melantunkan ayat suci, serta timbul ketenangan dan kebahagiaan dalam hatinya.

Untuk mencapai kualitas tersebut, kita dapat memulai kebiasaan mentadabburi Al-Qur’an ketika tengah membacanya.