Jembrana (Metrobali.com)-

Isu perkelahian oknum dokter di Jembrana dengan aknum anggota DPRD Jembrana lantaran dipicu api cemburu mendapat tanggapan sejumlah masyarakat. Apalagi aknum yang mengganggu istri dokter itu seorang oknum anggota DPRD Jembrana yang terhormat.

Tanggapan masyarakat yang berhasil dihimpun, Sabtu (28/9) mengaku geram akan ulah oknum anggota dewan itu. Menurutnya ulah oknum dewan itu dapat membuat citra anggota lainnya menjadi jelek. “Dewan yang begini ini, jangan dipilih kembali. Setahu saya anggota dewan sekarang semua sudah berkeluarga. Apa tidak berpikir, dari ulahnya itu keluarga (istri dan anak) menjadi malu” ujar Kadek Budi asal Kelurahan Banjar Tengah, Negara.

Hal senada juga dikatakan Putu Putra Sanjaya asal Kelurahan Pendem, Jembrana. Menurutnya sebagai anggota dewan seharusnya memberi contoh yang baik, bukan malah memberi contoh yang jelek. “Dewannya saja rusak, bagaimana dengan perdanya. Yang mengesahkan perda kan dewan. Kalau yang mengesahkan moralnya rusak, lalu bagaimana dengan perda-nya” ujarnya.

Menurutnya oknum anggota dewan seperti ini, jika kembali mencalonkan diri sebagai anggota dewan jangan dipilih kembali. Ia juga berharap agar badan kehormatan (BK) segera menyampaikan siapa oknum tersebut.  “Kalau sudah ketemu siapa oknumnya, undang wartawan supaya diberitakan. Sehingga masyarakat tahu dan tidak memilihnya lagi, kalau oknum itu kembali menjadi calon anggota legislatif” ujarnya.  

Sementara, tidak sedikit yang menyayangkan dan menyalahkan istri oknum dokter itu. Mereka berpendapat, jika pihak wanita tidak memberi “lampu hijau” (ada respon), diyakini oknum anggota dewan itu tidak berani.  “Mestinya dari awal ditolak dan bilang sudah punya suami. Mungkin wanitanya memang begitu. Apa tidak kasihan dengan suaminya yang dokter itu” ujar Ayu Ratna Ningsih, salah seorang warga Kelurahan Lelateng, Negara.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P Jembrana, Ketut Sudiasa saat dikonfirmasi, Jumat (27/9) mengaku belum tahu siapa oknum tersebut. Jika pun nantinya oknum itu dari PDI-P, pihaknya akan segera menindaklanjutinya dengan menggelar rapat fraksi. “Saya belum tahu. Isu itu masih ditelusuri BK. Saya juga menunggu hasil BK” ujar Sudiasa. MT-MB