Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Suwardana.

 

Badung, (Metrobali.com)

Hingga saat ini, persoalan yang membelit lahan SD 2 Kuta tak kunjung selesai padahal sudah sering dibicarakan dan dicarikan jalan keluar. Karena tak kunjung kelar dan lahan SD tersebut milik pihak lain, gedung sekolah yang mengalami kerusakan tak bisa mendapatkan dana renovasi maupun pembangunan baru.

Ditanya terkait ini, Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Suwardana tak menampik hingga kini persoalan lahan yang membelit SD 2 Kuta belum menemukan solusi yang tepat. “Karena itu, dalam waktu dekat kami akan kembali menggelar rapat kerja dengan OPD terkait untuk mencari solusi terbaik,” tegasnya saat dihubungi per telepon, Selasa (21/6/2022).

Sebelumnya pemilik lahan tersebut sudah sangat terbuka terkait keinginan Pemkab Badung, apakah lahannya dibeli, disewa atau ditukar guling. Pemilik lahan SD 2 tersebut sudah sangat membuka diri terhadap keinginan Pemkab Badung.

Ketua Komisi IV tak menampik bahwa pemilik menyatakan siap tanahnya disewa. Namun harganya sangat tinggi. “Kalau tidak salah hingga Rp 18 miliar, ini tentu saja sangat mahal. Untuk inilah perlu solusi lain yang kira-kira lebih tepat,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Dia juga menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi gedung SD 2 tersebut yang sudah termakan usia. Banyak bagian gedung rusak, namun karena lahannya masih atas nama pihak lain, tentu saja sekolah tidak bisa menerima dana renovasi maupun pembangunan gedung baru.

Karena itulah, dia khawatir keselamatan para siswa yang ada di sekolah tersebut. Jika dalam waktu lama tetap belum ada solusi, tentu saja ini akan mengancam keselamatan anak-anak didik di SD tersebut. “Kami tak ingin ini terjadi sehingga perlu dicarikan solusi tepat dan cepat,” tegasnya. Red-mb