Tabanan (Metrobali.com)-

Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD ) merupakan cerminan  kemandirian suatu daerah didalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan. PAD Provinsi Bali memberi kontribusi yang signifikan  dalam pembiaayaan APBD Prov. Bali, dari tahun 2007 s/d 2011 rata-rata mencapai angka 62, 42 %. Kontribusi tertinggi berasal dari Pajak daerah sebesar 88,58 % dan sisanya berasal dari retribusi dan PAD yang sah lainnya. Demikian dikatakan Gubernur Bali , Made Mangku Pastika Pastika pada saat membuka Forum Perencanaan Pendapatan Daerah Provinsi Bali Tahun 2013 di Saranam Resort Pacung Baturiti Tabanan, Rabu 28 Maret 2012.
Gubernur menekankan dalam upaya pengembangan potensi dan sumber – sumber pendapatan daerah seyogyanya disesuaikan dengan kewenangan dan perundangan yang berlaku dan target yang ditetapkan lebih cermat, mengacu pada realitas, bukan pada estimasi belaka sehingga target tidak tercapai.

Dikatakan. ibarat pengelola keuangan Rumah tangga dalam keluarga, kedepan Pemprov. Bali seharusnya meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi Pengeluaran sehingga kita akan memiliki “ Saving “ (tabungan) yang nantinya diinvestasikan lagi sehingga aman secara finansial dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu kita harus memiliki jiwa enterpreneurship dan   kerja keras dalam meningkatkan PAD kita .

“Saya  berharap nantinya kita dapat menurunkan angka kemiskinan di Bali yang sekarang 4,5 %  menjadi 1 % dan  itu cita-cita saya , That is my dream”, demikian pungkas Gubernur .
Acara tersebut dihadiri juga oleh Pimpinan DPRD Provinsi Bali beserta Anggota Bangar DPRD Prov . Bali, Anggota Komisi II, SKPD terkait di lingkungan Pemprov. Bali (Tim Anggaran) dan  Perusda Provinsi Bali yang sekaligus sebagai peserta. Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan dari tanggal 28 s/d 30 Maret 2012.
Pada kesempatan itu , Gubernur memaparkan perjuangan Bali  untuk mendapatkan kontribusi dari Bandara Ngurah Rai melalui VOA dan Air Port Tax sampai saat ini memang belum berhasil tetapi ada alternatif lain yang dimungkinkan. Badan PBB yang menangani Bidang Kebudayaan, UNESCO, memungkinkan bahwa Perlindungan Budaya dan Lingkungan dapat dipakai sebagai isu untuk mendapatkan kontribusi dari masyarakat internasional apalagi  Pemprov meliki Perda tentang Pariwisata Budaya dan sudah mencanangkan Grenn Province.

“Teknisnya kita bekerjasama dengan salah satu  BUMN dan mereka akan memungut masing-masing 10 $ kepada Wisman yang datang ke Bali dan kita mendapatkan setengahnya (5 $). Hitung-hitungannya jika wisman datang ke Bali sebanyak rata-rata 2,5 juta setahun maka kita akan mendapatkan tambahan PAD 100 Miliar setahun, itupun jika didukung DPRD, demikian diungkap Gubernur. SUT-MB