Negara (Metro Bali) –

Daya saing para pelaku industri kecil atau UMKM serta koperasi di Bali khususnya di Jembrana perlu ditingkatkan. Ini wajib dilakukan karena UMKM akan menghadapi persaingan ketat pada masa mendatang.

Hal ini diungkapkan Drs. Dadang Hermawan, Ak., M.M., Ketua Stikom Bali, di sela-sela acara Business Leadership Base on ICT and Service hasil kerja sama Bisnis Bali dengan Stikom Bali, Bank Sinar, Pemkab Jembrana dan Radio Swara Negara di Gedung Kesenian Bung Karno, Jembrana Tower, Senin (13/6) kemarin.

Para pelaku usaha ini harus bersatu. Tak kalah pentingnya adalah harus menguasai informasi teknologi (IT) dalam upaya meningkatkan pemasaran lewat internet, sehingga pangsa pasar bisa menjangkau seluruh dunia.

Pelaku UMKM ini harus menguasai IT, sehingga pasar bisa menjangkau seluruh dunia, tidak hanya Bali atau Indonesia. ”Melalui IT, pelaku UMKM bisa meningkatkan ekspor,” paparnya.

Selain Ketua Stikom Bali, acara tersebut juga menampilkan Dirut Bank Sinar Harapan Bali Drs. Ida Bagus Kade Perdana, M.M., I Made Sarjana, S.E., M.M., Direktur Oprasional Stikom Bali Group, Putu Edy Suardiyana Putra, S.Kom., dosen Stikom Bali, dan dihadiri Bupati Jembrana I Putu Artha, S.E., M.M. serta kalangan UMKM di Jembrana.

Dadang mengungkapkan, sampai sekarang angka pembangunan manusia di Indonesia masih sangat rendah. Khusus di Jembrana, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010, ada di peringkat 16 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia.

Bercermin dari kondisi tersebut, peran lembaga pendidikan menjadi sangat penting untuk ikut serta meningkatkan kualitas SDM, khususnya para UMKM yang terkenal tahan banting. Jika usaha mereka maju, dampaknya akan menuju kemakmuran ekonomi nasional.

Dalam memajukan UMKM ini, katanya, hal penting yang harus dikuasai adalah IT. IT bisa mengubah pola pikir dan tata cara pemerintahan maupun bisnis menjadi lebih baik. IT, sekarang bukan lagi menjadi suatu yang istimewa bagi banyak kalangan masyarakat.

Saat ini komputer atau internet sudah menjadi kebutuhan usaha dan masyarakat luas. IT bisa mengirimkan info dengan cepat.

Di kota-kota besar, ujarnya, kebutuhan IT ini sudah cukup besar. Di seluruh Indonesia saja, menurut data terakhir, ada sekitar 160 juta masyarakat sudah menggunakan IT. Dari segi persentase penduduk, Indonesia berada di peringkat ketiga untuk penetrasi IT di dunia.

Namun sayangnya, pemanfaatannya belum maksimal. Pemanfaatan masih kepada hal-hal yang kurang menguntungkan. Dalam artian, lebih banyak negatifnya ketimbang positifnya. ”Oleh karena itu, hal ini perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Dirut Bank Sinar Ida Bagus Kade Perdana mengungkapkan, IT memberikan banyak manfaat dalam beraktivitas setiap hari, terlebih lagi di dunia bisnis. Seorang pemimpin harus bisa memberikan pencerahan mengenai manfaat teknologi kepada yang dipimpin. Sebab, hal tersebut dapat memberikan dukungan untuk mempermudah dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat luas.

Oleh karena itu, jangan dihindari adanya pembaruan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja. ”Bercermin dari kondisi tersebut, layanan yang didukung dengan IT harus dilakukan, apalagi persaingan dunia usaha makin ketat sekarang ini,” tandasnya.