margriet 1Denpasar (Metrobali.com)-

Terdakwa pembunuh Engeline, Margriet Christina Megawe sempat memarahi pembantunya, Putu Kariani lantaran kedapatan melompati lubang kubur tempat di mana jasad Engeline berada.

Putu Kariani sendiri bekerja di rumah Margriet menggantikan Agus Tay Hamba May yang dipecat. Kariani masuk ditunjuk oleh PT Bali Krishna.

“Saya di SMS dengan perusahaan penyalur tanaga pembantu dari PT Bali Krisna. Saya datang dan bertemu Christine,” terang Kariani saat menjadi saksi untuk terdakwa Agus Tay Hamba May di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Selasa 24 November 2015.

Kariani mengaku sejak awal bekerja ia tak diperkenankan membersihkan kamar majikannya itu. “Saya mau bersihkan kamar Margriet, tetapi tidak diizinkan,” kata Kariani.

Suatu ketika, ayam Margriet terlepas dari kandangnya. Kariani berusaha mengejar ayam Margriet bermaksud untuk menangkapnya. Saat Kariani melompati lubang kubur Engeline, Kariani mengaku sempat dimarahi Margriet.

“Waktu saya kejar ayam lari ke arah lubang kubur Engeline. Waktu itu Margriet bilang, awas ada lubang. Saya bingung karena tidak ada lubang di situ,” terang Kariani.

Kariani bekerja sejak tanggal 7 hingga 10 Juni begitu jasad Engeline ditemukan. Meski hanya bekerja beberapa hari saja, Kariani digaji Rp3 juta oleh Christina Telly Megawe, kakak angkat Engeline. JAK-MB