loew

Rio de Janeiro, Brazil (Metrobali.com)-

Kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 pada Minggu bukan semata-mata hasil persiapan selama 50 hari namun merupakan puncak dari proyek perencanaan cermat jangka panjang selama sepuluh tahun, kata pelatih Jerman Joachim Loew.

Loew menggantikan posisi Juergen Klinsmann pada 2006 setelah timnas Jerman finis di peringkat tiga Piala Dunia di kandang.

“Saya rasa kami telah 50 hari bersama, namun ini adalah proyek yang kami mulai 10 tahun lalu,” kata pelatih berusia 54 tahun itu setelah mengalahkan Argentina 1-0 di babak final.

“Kami mengawalinya dengan Juergen Klinsmann (setelah 2004) dan kemudian kami melanjutkannya. Kekuatan terbesar kami adalah kami berkembang lebih baik setiap tahunnya bahkan ketika kami gagal mencapai langkah terakhir di sejumlah turnamen.” Jerman paling tidak lolos ke semifinal dalam dua Piala Dunia terakhir dan Piala Eropa setelah gagal lolos dari fase grup pada Euro 2000 dan 2004.

“Kami tahu kami akan sampai di akhir langkah itu dan kami percaya hal itu dan hari ini akhirnya terjadi,” kata dia.

Kemunduran telah menyebabkan negara Jerman menciptakan rencana untuk berinvestasi kepada pelatihan pemain muda yang banyak dari mereka masuk ke dalam skuat Loew, termasuk pemain berusia 22 tahun Mario Goetze yang mencetak gol kemenangan bagi Jerman di babak tambahan ketika melawan Argentina.

“Kami kecewa di masa lalu namun hari ini hanya ada satu pemenang yang pantas. Tim ini. Ini adalah momen yang spesial karena ini bukan hanya hasil kerja keras beberapa hari terakhir namun selama 10 tahun,” kata dia.

Loew mengatakan ketika itu para pemain Jerman harus belajar tidak hanya menggantungkan kepada apa yang dia sebut keungggulan tradisi Jerman yaitu bermain keras dan berjuang hingga akhir.

Para pemain muda harus belajar lebih tentang keahlian atau skil agar bisa bersaing dengan klub-klub asing dan timnas lain.

“Bundesliga mempunyai peran yang besar dalam hal ini dengan pusat-pusat pelatihannya,” kata dia.

“Pada 2000 dan 2004, sepak bola Jerman berada di titik nadir. Namun kami mengambil tindakan untuk berinvestasi ke pelatihan, untuk menjadi lebih baik secara teknis.” “Ciri utama Jerman tidak lagi cukup dan kami harus meningkatkan kemampuan kami,” kata dia.

Tanda-tanda pertama tampak ketika Piala Dunia 2010 di mana Loew menerjunkan tim termuda Jerman dalam 76 tahun dan gaya menyerang cantik mereka menarik banyak perhatian penggemar.

“Klub-klub juga berperan dalam hal ini karena mereka memiliki banyak pemain muda di skuat utama mereka. Mereka melakukan pekerjaan yang bagus dan saya harus berterima kasih kepada mereka,” kata Loew. AN-MB