Denpasar, (Metrobali.com)

 

Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati terus mengajak generasi muda turut serta sebagai obyek utama yang berkomitmen dalam memberantas
peredaran narkoba ditengah pergaulan mereka dengan cara tidak menyentuh bahkan tidak mencoba pemakaian obat-obatan terlarang tersebut meski dalam kondisi apapun. “Kita tahu pengawasan diri setiap indiytang memiliki peran penting adalah dirinya sendiri. Pengendalian terberat adalah terletak dari pengendalian pikiran, pengendalian nafsu dan emosi dalam mengambil sebuah keputusan sebelum bertindak, ditambahkan pentingnya pengawasan orangtua dalam pergaulan anak – anak mereka”, ungkap Cok Ace disela menghadiri malam renungan keprihatinan korban penyalahgunaan narkoba, di Mertasari, Minggu (26/6).

Upaya memerangi penyalahgunaan narkoba ditengah masyarakat terutama yang disasar adalah generasi muda terus dilakukan Pemerintah Provinsi Bali yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat terkait (Kepolisian), salah satunya adalah melakukan sosialisasi bahaya penggunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang, termasuk penggunaan zat adiktif berbahaya lainnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional RI Petrus Reinhard Golose, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho dan sejumlah Duta Besar dari Negara tetangga, Wagub Cok Ace juga menjelaskan Bali dengan keindahan alam yang mengundang wisatawan untuk datang dan berkunjung menjadi salah satu daerah yang ditarget sebagai peredaran narkoba. Sehingga Bali yang memiliki struktur sosial masyarakat berupa Banjar dan Desa Adat (masyarakat berbasis komunitas) diharapkan terus mampu membuktikan kerjasamanya dalam menghalau godaan yang masuk dan ingin menghancurkan generasi muda.

Dengan adanya intervensi berbasis masyarakat atau pengelolaan desa bebas narkoba diharapkan mampu menjadikan Bali melindungi generasinya mulai dari desanya masing-masing. Termasuk menjadikan “Wakil Gubernur CUP” untuk kegiatan anti narkoba tingkat SMA sebagai program prioritas bagi semua pihak dalam melindungi masa depan anak-anak generasi muda provinsi Bali. Selain itu keterlibatan semua pihak juga menjadi kunci bebasnya anak-anak dari pengaruh obat-obatan terlarang.

Kepala Badan Narkotika Nasional RI Petrus Reinhard Golose juga menjelaskan bahwa narkoba adalah musuh terberat bagi generasi muda yang tidak memiliki pengawasan ketat dari orangtua dan lingkungannya, karena peredaran narkoba yang menyasar generasi muda dapat masuk dari segala arah dan dengan sedemikian cara, karena dengan masuknya narkoba di sebuah pergaulan anak muda akan mampu membunuh konsentrasi dan tujuan hidup mereka sehingga menggangu perkembangan mental, fisik bahkan membuat mereka kehilangan kendali dalam meniti hidup.

Dengan mengangkat tema “War On Drugs” diharapkan kegiatan malam renungan keprihatinan terhadap korban penyalahgunaan narkoba ini dapat memberikan motivasi dan kesadaran bagi semua generasi muda pembangun bangsa untuk dapat menjauhi pergaulan bebas terkhusus pemakaian narkoba yang biasanya digunakan untuk menenangkan diri dan melupakan permasalahan hidupnya dalam waktu sesaat.

Perlu diingatkan bagi semua pihak terutama generasi muda, bahwa hidup tanpa narkoba jauh akan lebih baik dan bermanfaat, karena ketergantungan terhadap narkoba akan membuat semuanya menjadi hampa bahkan kembali ke titik nol yang tiada arti. (Sut)