Foto: Pandemic Incubation Program (PIP) Tahap 2 untuk tahun 2021 digulirkan Pemkot Denpasar berkerjasama dengan STMIK Primakara.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar terus berupaya untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Meski wabah Covid-19 belum usai, inovasi guna mendukung pergerakan ekonomi terus dioptimalkan.

Salah satunya dengan melaksanakan Pandemic Incubation Program (PIP) Tahap 2 untuk tahun 2021 setelah sebelumnya kegiatan yang sama juga sukses dilaksanakan akhir tahun 2020 lalu. Sama seperti PIP Tahap 1, kali ini dalam menyelenggarakan PIP Tahap 2 Pemkot Denpasar tetap menggandeng STMIK Primakara yang merupakan kampus IT ternama dan Technopreneurship Campus.

Pandemic Incubation Program (PIP) Tahap 2 merupakan sebuah upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi lewat usaha rintisan masyarakat yang dikemas melalui pemberian Bantuan Stimulus Produktif sebesar Rp 1,5 juta.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar MA Dezire Mulyani menjelaskan PIP ini sebenarnya program untuk membantu masyarakat menghadapi pandemic Covid-19. Harapannya masyarakat yang terdampak bisa memulai usaha untuk bisa survive (bertahan) melewati masa pandemi.

epala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar MA Dezire Mulyani bersama Ketua STMIK Primakara I Made Artana.

 

“PIP Tahap 2 ini merupakan program lanjutan dari  PIP Tahap 1.  PIP Tahap 2 ini  berupa bantuan stimulus produktif  bagi masyarakat  Kota Denpasar untuk memulai usaha,” terang Dezire didampingi Ketua STMIK Primakara I Made Artana, kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

PIP Tahan 2 ini sudah berjalan dan sudah masuk pada tahap pemasaran lalu pada awal April akan diumukan sebanyak 1.680 orang peserta yang lolos tahap akhir dan masing-masing berhak menerima Bantuan Stimulus Produktif sebesar Rp 1,5 juta.

Untuk PIP Tahap 2 ini, Dezire menerangkan ada 8.100 orang yang mendaftar lalu setelah diseleksi akhirnya didapatkan 3.571 orang peserta. Dari jumlah itu yang melangkah melanjutkan ke tahap workshop sebanyak 2.614 orang peserta.

Terbanyak Pilih Usaha Kuliner

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar MA Dezire Mulyani

 

Dari jumlah itu, Dezire menerangkan peserta paling banyak memilih usaha kuliner yakni mencapai 1.206 orang (46,1 persen). Disusul usaha perdagangan (reseller) sebanyak 775 orang (29,6 persen), lalu usaha jasa 189 orang (7,2 persen), fashion sebanyak 159 orang (6,1 persen) dan sektor lainnya. Menurut Dezire masyarakat lebih memilih industri kuliner karena cenderung cepat berkembang dan perputaran dana yang lebih mudah dibandingkan bidang usaha lainnya.

“Luar biasa peminat PIP ini dan lebih banyak peserta memilih bidang usaha kuliner. Mungkin karena usaha kuliner ini lebih mudah dilakukan dan perputaran uangnya juga cepat,” terang Dezire.

Kondisi itu juga dianggap menggambarkan potret bahwa masyarakat Denpasar khususnya juga generasi muda yang menjadi pelaku UMKM, punya minat besar menggeluti ekonomi kreatif di subsektor kuliner. “Yang paling hidup usahanya dan bisa dikembangkan ya di kuliner. Jadi kita memang dukung ini,” sambung Dezire.

Terkait favorit kedua di sektor perdagangan (reseller), bidang usaha ini juga dianggap punya kelebihan tersendiri. Sebab dengan menjadi reseller atau penjual kembali, para pelakunya tidak membutuhkan modal besar. Para reseller biasanya tidak perlu membeli produk yang akan dijual melainkan cukup bekerjasama dengan pemiliki produk untuk bisa mereka menjualkan kembali produk tersebut.

Reseller yang dilakukan secara online juga bisa memberikan kemudahan dan jangkauan pasar secara lebih luas sehingga keuntungan yang didapat juga bisa lebih besar. “Para reseller ini menjual kembali secara online, tidak perlu modal besar, untungnya disana,” terang Dezire.

tua STMIK Primakara Made Artana menambahkan bidang usaha reseller menjadi terbanyak kedua yang dipilih para peserta PIP dikarenakan bisa dilakukan tanpa modal dan secara online misalnya dengan pola dropship. “Jadi dari yang kecil, modal minim bahkan bisa tanpa modal uang seperti resseler tapi sudah bisa menghasikan keuntungan,” jelas Artana.

Disiapkan Pendampingan Libatkan 14 Inkubator Bisnis

Program PIP Tahap 2 ini juga akan memberikan pendampingan kepada 1.680 orang peserta yang lolos tahap akhir yang masing-masing berhak menerima Bantuan Stimulus Produktif sebesar Rp 1,5 juta. Pendampingan akan berlangsung selama dua bulan yaitu Mei hingga Juni 2021 dan diberikan para mentor dari kalangan akademisi serta inkubator bisnis perguruan tinggi di Denpasar.

Sementara untuk PIP Tahap 1 di tahun 2020 ada 2.217 peserta yang didanai, masing-masing mendapat Bantuan Stimulus Produktif sebesar Rp 1 juta. Terkait evaluasi PIP Tahap 1, Artana menjelaskan evaluasi sudah selesai dilakukan pada Januari 2021.

Namun dari 2.217 peserta yang dinyatakan lolos mendapatkan bantuan usaha, hanya 678 peserta yang aktif ikut pendampingan. Mereka disebar untuk didampingi  dalam 14 inkubator bisnis di Kota Denpasar,

“Dari jumlah itu data sementara dan peserta yang aktif memberikan laporan usahanya ada 200 sekian usaha yang mulai bagus dan betul-betul usahanya kelihatan berjalan,” terang Artana.

Ketua STMIK Primakara Made Artana

Kepala Pusat Inovasi STMIK Primakara I Gede Juliana Eka Putra menambahkan STMIK Primakara kembali dipercaya oleh Pemkot Denpasar membantu menyelenggarakan PIP Tahap 2 ini.

“Jadi konteks kerjasama dengan Pemkot, STMIK Primakara dipercaya meng-organize event PIP ini bersama dengan Bekraf dan Bank BPD Bali,” terang Juliana Eka Putra yang akrab disapa Jep ini.

Dalam hal ini STMIK Primakara juga mengajak dan mengkoordinasikan stakeholder seperti inkubator bisnis di 14 perguruan tinggi di Bali untuk ikut memberikan pendampingan kepada para peserta.

“Jadi peserta PIP tahap 2 tidak hanya didampingi oleh STMIK Primakara tapi juga melibatkan seluruh inkubator bisnis perguruan tinggi yang ada di Denpasar,” terang pria yang juga Wakil Ketua IV Bidang Inovasi STMIK Primakara ini.

Ini Syarat dan Tahapan Peserta PIP Tahap 2

Adapun syarat penerima Pandemic Incubation Program (PIP) Tahap 2 yakni masyarakat umum yang memiliki KTP Denpasar hingga penyandang disabilitas yang ingin memulai usaha produktif. Calon penerima akan melakukan registrasi pada sistem dan sekaligus pada sistem tersebut akan dilakukan penyaringan agar tepat sasaran.

Mereka yang pernah mendapatkan stimulus ini tahun 2020 lalu otomatis tak akan bisa mendaftar lagi. Setelah dinyatakan lolos, nantinya peserta akan mengikuti pendampingan selama 3 bulan. Mereka bisa memilih minat di bidang kuliner, fashion-garmen, kerajinan, perdagangan/reseller, IT, desain & multimedia, pertanian dan jasa.

Pendaftaran PIP Tahap 2 ini sudah dibuka pada 25 Januari hingga 28 Februari 2021. Dilanjutkan pada Maret 2021 dengan tahap pemberkasan yang juga disertai dengan pelatihan awal mulai dari Idea (penciptaan ide usaha), Workshop (sharing pengetahuan), dan pemasaran produk.

Dari sanalah nanti ditetapkan sebanyak 1.680 orang yang menjadi penerima Bantuan Stimulus Produktif sebesar Rp 1,5 juta untuk dilanjutkan dengan pencairan bantuan. (wid)