Denpasar (Metrobali.com)-

Leo Kristi datang di Bali. Tidak dalam rangka show, tapi tak urung saat diundang datang di rumah Ir. Agus Saidi, di Jl. Antasura Gang Batusari Timur no 23 Denpasar, oleh salah satu penggemarnya, sekaligus bersama para LKERS ( sebutan penggemar Leo Kristi) lainnya, pelantun lagu unik ini tampil menyanyikan banyak lagu –lagunya bersama 2 penyanyi barunya, Jumat malam (27/7). “ Kita datang ke Bali, dari jalan -jalan juga mengunjungi penyanyi saya, Cicilia yang akan pindah ke Norwegia,” jelas Leo.

Maka jadilah suasana malam itu show dadakan. Dengan didampingi oleh dua penyanyi barunya yang masih duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat atas di Bandung, Leo tampil apik hingga membuat penggemarnya nyaris tak bergeming ataupun bersuara, dan baru sadar bertepuk tangan dengan meriah saat satu demi satu lagu itu selesai.

Nah, Sebelum mengenal dua penyanyi barunya ini, Leo musisi yang khas membawakan ciri khasnya sendiri yakni dengan tampilan musik Konser rakyat itu, diera kemunculannya pada tahun 1975 –an sering tampil di Istana Negara, TIM dan lainnya. Penyanyi wanita yang menjadi IKON pemilik nama lengkap Leo Imam Soekarno, sudah banyak berganti. Dari yang namanya Kristi, Lita dan Jelly, Ajeng, Cicilia, dan lainnya pula, kini pada dua gadis Bandung ini (menggantikan Cicilia yang pindah ke Norwegia). Mengenal kemudian pada duo penyanyi Leo Kristi yang baru ini. Pertama, namanya Aliya Shafira Wibowo, yang adalah anak dari musisi beken (alm) Arie Wibowo yang beken dengan lagu -lagu hitnya seperti Madu dan Racun, Anak Singkong, Ida Ayu Komang, dan banyak lagi itu. Masih duduk di bangku sekolah kelas l SMAN 5 Bandung. Kedua, Intan Adzani Yunus, siswa kelas 1 SMAN 20 Bandung. Nah, keduanya mengaku bahwa ketertarikannya bergabung dengan Leo Kristi, bahwa lagu Leo mempunyai jiwa yang kuat. “ Baik dari lirik lagu  dan nada lagunya. Tidak seperti lagu pop yang menurut saya biasa saja, lagu Oom Leo punya semangat tinggi, greget,  yang begitu kuat, “ ungkapnya.

Komentar mereka terhadap Leo, dari Aliya yang melihat sosok Leo sebagai seorang seniman yang rendah hati. “ Tidak pernah ngeluh capek kalau sedang nglatih kita, padahal Oom salah seorang legenda musik Indonesia, “ ungkapnya. Sedang oleh Intan, diuraiakan seorang leo Kristi adalah seniman yang memiliki jiwa penuh kasih kepada siapapun. “ Karya -karya Oom Leo penuh makna tersendiri dan sangat dalam,” jelasnya. Nah, awal mereka bertemu, disebuah warung lesehan anak -anak muda di Jl. Jawa Bandung. Djoko, sang pemilik warung mengatakan bahwa kedua gadis cantik Aliya dan Intan sering makan disitu, yang disuatu hari, bertemu dengan Leo Kristi disitu. “ Singkatnya, mereka bernyanyi bersama, dan saya lihat Leo banyak mengajari cara mereka bernyanyi hingga seperti sekarang ini. Dan  sepertinya Leo Kristi cocok dengan suara mereka, “ papar Djoko.

Menyimak sekilas tentang tampilan mereka bertiga dalam show dadakan itu, acungan jempol memang layak diberikan kepada Leo, dan kedua Mojang Geulis Bandung itu. Dari suara gitar leo yang menghentak-hentak, dibarengi suara falseto khas Leo yang masih kuat, diselipi kemudian oleh vocal dua penyanyi mudanya yang begitu ‘ made ini Leo’ , yakni kental dengan olah vocal seriosa, maka jadilah paduan itu sebuah lagu dan musik yang sangat unik, enak didengar, dinikmati dari lagunya seperti Solus Agrety Supreme Lexes, Lenggang -Lenggong Badai lautku, Sayur Asem Kacang Panjang, Kereta Laju, Nyanyian Tanah Merdeka, lewat Kiara Condong dan masih banyak lagi.

Sedang Untuk format lengkap Leo Kristi, ada sembilan personal  “ Woow, dengan tampil tiga orang saja, Leo Krsiti masih Sakti, “ ujar penonton.

Sementara oleh ‘ panitia show ’ Leo kali itu, yakni  Ir. Agus Wiryadhi Saidi, pemilik rumah yang ketempatan bersama Alit, mengatakan bahwa moment ini meski dalam format biasa saja, namun maknanya sangat indah. “ Bahwa kita semua bisa bertemu dengan Leo Kristi, sekaligus menikmati secara langsung pentasnya di sini meski tidak secara formal namun sudah luar biasa, dan inilah satu bentuk kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat baik,”  ujarnya. HP-MB