gas bersubsidi

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Sekretaris Komisi III DPRD Bali Wayan Disel Astawa meminta PT Pertamina memantau kelangkaan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram akhir ini di Pulau Dewata.

“Kami minta kepada PT Pertamina untuk memantau pangkalan dan distribusi sehingga keluhan masyarakat terhadap kelangkaan tabung gas elpiji ukuran tiga kg tidak terjadi lagi,” katanya saat rapat dengan PT Pertamina, Pemprov dan instansi terkait di Denpasar, Senin (18/5).

Ia mengharapkan kepada Pertamina agar transparan kepada masyarakat dalam mendistribusikan gas elpiji ukuran tiga kg tersebut. Termasuk meminta batas maksimal harga per tabung gas elpiji tiga kg.

“Kami minta pihak Pertamina transparan dalam mendistribusikan gas elpiji bersubsidi (3 kg) tersebut, sehingga tepat sasaran kepada warga yang sangat membutuhkan. Hal itu sesuai dengan aturan bahwa gas elpiji tiga kg diperuntukan kepada rumah tangga dan keluarga kurang mampu,” ucap politikus PDIP.

Menurut Disel Astawa kelemahan PT Pertamina tersebut adalah dalam pengawasan, sehingga terjadi kelangkaan gas elpiji tiga kg, dimana masyarakat yang seharusnya mendapatkan gas bersubsidi oleh pemerintah itu, justru mereka tidak mendapatkan gas tersebut.

Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba, berdasarkan data yang didapat dari instansi terkait pengguna gas elpiji tiga kg di Bali mencapai 86 persen dari jumlah penduduk, sedangkan sisanya adalah pengguna tabung gas 12 kg dan 50 kg.

“Oleh karena itu kami sarankan kepada PT Pertamina menambah pangkalan penjualan gas elpiji tersebut, sehingga tidak sampai masyarakat kesulitan membeli gas 3 kg,” ucapnya.

Padahal Pertamina, kata Tamba, menyebutkan berdasarkan data pendistribusian gas 3 kg di Bali berjalan lancar. Tapi kenyataan di lapangan justru terbalik, yakni telah terjadi kelangkaan gas elpiji di tengah masyarakat akhir-akhir ini.

“Hal seperti itu harus dilakukan antisipasi dan bila perlu melaksanakan operasi pasar oleh Pertamina di sejumlah pasar tradisional di Bali,” ucapnya.

Sementara Marketing Branch Manager Pertamina Bali dan NTB, Iwan Yudha Wibawa mengatakan pihaknya sudah mengantispasi kelangkaan gas elpiji 3 kg, antara lain dengan operasi pasar yang pekan lalu dilakukan di Pasar Agung Peninjoan, Kota Denpasar.

“Selain itu kami juga melakukan pemantauan dan pengawasan bekerja sama dengan instansi terkait, baik SKPD Pemprov Bali maupun kepolisian,” katanya.

Iwan Yudha lebih lanjut mengatakan pihaknya juga memperbanyak pangkalan gas elpiji, sehingga pendistribusian lebih lancar sehingga masyarakat tidak merasa tabung gas itu langka.

“Kami juga sudah memperbanyak pangkalan untuk gas elpiji di seluruh Bali. Langkah ini guna mengantisipasi terjadinya keluhan masyarakat terhadap kelangkaan elpiji 3 kg. Kalau harga di tingkat pangkalan per tabung elpiji 3 kg sebesar Rp14.500. Sedangkan kalau jaraknya jauh tentu harganya akan berbeda, berkisar sampai Rp18.000 per tabung,” katanya, AN-MB