Denpasar (Metrobali.com)-

Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Bali mewaspadai aksi terorisme menjelang hari raya Lebaran. Hal itu disampaikan Wakil Kepala Polda Bali, Brigadir Jenderal Polisi Untung Yoga Ana usai memimpin apel Operasi Ketupat 2012, di Lapangan Niti Mandala Renon, Jumat (10/8).

Menurut Untung, peristiwa berdarah bom Bali I dan II cukup dijadikan pelajaran agar terus mewaspadai gerakan terorisme. “Kita tidak ingin peristiwa itu terulang. Maka kewaspadaan merupakan hal penting,” kata Untung.

Libur Lebaran, sambung Untung, adalah saat tepat perpindahan orang secara massal dari satu tempat ke tempat lain. Situasi tersebut bukan tak mungkin dimanfaatkan oleh jaringan teroris. Selain institusinya, Untung juga meminta masyarakat mewaspadai lingkungannya sendiri. “Misalnya bentuk kewaspadaan terhadap orang-orang yang tidak jelas keberadaan dan tujuannya selama berada di Bali,” jelas dia.

Sementara itu,untuk mengamankan mudik Lebaran, Untung mengatakan jajaran Polda Bali mengerahkan sekitar 4 ribu personil dengan fokus utama pelayanan lalu lintas. “Operasi akan berlangsung selama 16 hari dengan pembukaan 22 Posko pelayanan terutama di jalur Denpasar-Gilimanuk yang merupakan jalur utama arus mudik,” papar Untung.
Menurut Untung, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi lain untuk ikut mengamankan arus mudik seperti dengan Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pekerjaan Umum, Palang Merah Indonesia serta instansi terkait lainnya. BOB-MB