Denpasar (Metrobali.com)-

Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik (KTT APEC) yang akan dilaksanakan Oktober 2013 memberikan dampak positif bagi perekonomian di Pulau Dewata, tercermin dari pertumbuhan kredit investasi sebesar 60,35 persen hingga Juni 2013.

“Perbankan di Bali turut mendorong tingginya pertumbuhan ekonomi yang dipicu kuatnya konsumsi domestik dan tingginya investasi terutama terkait target penyelesaian pembangunan infrastruktur berskala besar menjelang penyelenggaraan KTT APEC 2013,” kata Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara, Dwi Pranoto, di Denpasar, Selasa (23/7).

Menurut dia, jumlah kredit investasi pada bank umum di Propinsi Bali hingga triwulan II tahun 2013 tercatat sebesar Rp17,13 triliun dengan penyaluran terbesar di subsektor penyediaan akomodasi dan makanan minuman sebesar 41,37 persen.

Selain itu penyaluran kredit investasi lainnya berada pada sektor perdagangan dan eceran yang mencapai 24,21 persen.

Ia menambahkan, angka pertumbuhan kredit investasi tersebut melampaui pertumbuhan kredit modal kerja yang tercatat 19,66 persen dan kredit konsumsi sebesar 27,68 persen.

Dwi menjelaskan, seiring pertumbuhan ekonomi dan ekspetasi positif atas kegiatan bisnis, minat investasi usaha masyarakat juga turut meningkat, mengakibatkan berkurangnya dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan.

Hingga Juni 2013 pertumbuhan DPK yang mencapai sebesar 16,67 persen, agak melambat dibandingkan periode sama tahun 2012 yang tercatat sebesar 19,37 persen.

“Meskipun terlihat melambat tetapi DPK masih tetap tumbuh,” jelas Dwi.

Sementara itu dari sisi penyaluran kredit bank umum di Pulau Dewata hingga triwulan II 2013 mencapai 77,4 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2012 yang tercatat 73,9 persen.

Total kredit disalurkan mencapai Rp44,77 triliun dengan penyaluran terbanyak di Denpasar sebesar Rp29 triliun dan Kabupaten Badung sebesar Rp4,2 triliun.

Jumlah itu tumbuh sebesar 30,38 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 30,03 persen”year on year”.

Sedangkan berdasarkan lokasi proyek infrastruktur, total penyaluran kredit perbankan mencapai Rp52,61 triliun, dengan penetrasi terbesar di antaranya masih berada di Denpasar sebesar Rp22,28 triliun atau 42,36 persen dan Kabupaten Badung sebesar Rp13,09 triliun atau 24,88 persen.

Sementara lonjakan penyaluran kredit tertinggi terjadi di Kabupatan Badung dengan selisih sebesar Rp8,88 triliun dimana dana investasi itu berasal dari dana perbankan yang berkantor di Jakarta.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali juga menunjukkan penyaluran kredit yang cukup signifikan hingga Mei 2013 yakni sebesar Rp5,22 triliun atau tumbuh 31,06 persen. AN-MB