Denpasar (Metrobali.com) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Gede Dharmaja mengatakan, krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa dan Amerika Serikat mengakibatkan penurunan ekspor produk kerajinan Bali sebesar tujuh persen.

“Penurunan ini masuk kategori cukup berbahaya karena ekspor yang turun berasal dari komoditas kerajinan kayu dan perak. Kedua jenis kerajinan melibatkan tenaga kerja cukup besar,” kata Gede Dharmaja, di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, nilai ekspor produk kerajinan Bali selama ini menempati posisi teratas dari total nilai ekspor Bali sekitar 60 persen. Jika ditotal, pada tahun 2010 saja keseluruhan nilai ekspor barang kerajinan Bali mencapai 300 juta dolar AS.

“Ekspor terbesar tertuju pada negara di kawasan Amerika, Eropa, Jepang dan Australia,” ucapnya.

Kini, saat negara di kawasan Amerika dan Eropa, serta Jepang mengalalami masalah keuangan, otomatis berdampak pada penurunan daya beli masyarakat di sana. Termasuk di sektor pembelian produk kerajinan yang bagi mereka bukan merupakan kebutuhan pokok dan tidak termasuk dalam skala prioritas.(Ant)